PAN Sebut Surat Terbuka Untuk Amien Rais Sarat Kepentingan Politik Jangka Pendek
Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menanggapi surat terbuka untuk Amien Rais yang ditulis oleh lima tokoh pendiri partai berlambang matahari itu.

MONITORDAY.COM – Wakil Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay menanggapi surat terbuka untuk Amien Rais yang ditulis oleh lima tokoh pendiri partai berlambang matahari itu.
Saleh menilai, surat tersebut tidak kontekstual, dan menurutnya sarat akan kepentingan politik tertentu. Ia berpendapat surat terbuka tersebut dapat memecah fokus PAN dalam memenagkan pasangan nomor urut 02 Prabowo-Sandi.
“Surat terbuka yang disampaikan kepada Amien Rais itu tidak kontekstual dan sarat dengan kepentingan politik jangka pendek. Surat itu jelas bertujuan untuk memecah belah konsentrasi PAN dalam menghadapi pemilu, khususnya pilpres yang akan dating,” kata Saleh, dalam keterangan tertulis, Selasa (26/12).
Menurut Saleh, dalam menanggapi surat tersebut, Amien Rais disarankan tidak perlu menanggapi serius karena kata dia banyak keganjilan yang terdapat dalam surat terbuka yang menginginkan tokoh reformasi itu mundur dari jabatan ketua Dewan Kehormatan PAN.
Saleh menyebutkan beberpa keganjilannya antara lain, yaitu surat tersebut ditulis dan ditandatangani oleh mereka yang sudah lama sekali tidak aktif dan tidak mengikuti isu dan arah perjuangan politik PAN. Karena itu, tidak jelas landasan dan pijakan mereka dalam menulis surat tersebut.
Kemudian, fakta menunjukkan bahwa Amien Rais masih tetap konsisten dalam memperjuangkan reformasi dan berupaya membawa perbaikan bagi bangsa Indonesia.
“Kalaupun ada perbedaan dengan pemerintah yang berkuasa, itu harus dimaknai sebagai bagian dari semangat untuk memperbaiki kehidupan sosial politik yang dinilainya belum berpihak sepenuhnya bagi kesejahteraan rakyat,” tegasnya.
Terkait permintaan agar Amien Rais mundur dari kehidupan organisasi sosial dan politik, Saleh menilai dhal tersebut telah mencederai demokrasi dan potensial melanggar UUD ‘45, khususnya pasal tentang kebebasan bersyarikat dan berkumpul.
“Amien Rais sebagai warga negara dijamin hak-haknya untuk berkiprah di organisasi mana pun, termasuk organisasi politik,” tegasnya.
Dia menambahkan, bahwa secara kepartaian, Amien Rais tidak terlibat langsung dalam mengurus dan mengambil keputusan di PAN. Malah justru sebagai ketua dewan kehormatan, para penguruslah yang sering meminta pendapat dan nasehat beliau.
“Adapun aktivitas Amien Rais di luar PAN tidaklah terkait dengan kiprah dan garis politik PAN secara langsung. Itu adalah hak dan kewajiban Amien Rais yang justru dapat dinilai sebagai bagian dari upaya menjaga moral dan keadaban bangsa,” sambung Saleh.
Beberpa hal tersebut menurut Saleh, Amien Rais harus tetap konsisten dalam melanjutkan perjuangannya. Ia mengatakan, ada banyak pekerjaan lain yang belum dituntaskan. Banyak elemen masyarakat yang perlu diperhatikan dan diperjuangkan.Sementara kepada seluruh kader dan simpatisan, Saleh meminta, untuk tidak terpengaruh.
"Kerja keras dan cerdas harus terus dilakukan. Bahkan, kejadian seperti ini haruslah dijadikan sebagai motivasi untuk meraih kemenangan," pungkasnya.