Riuh Perdebatan PSI, Ray Rangkuti: Simpati Masyarakat Dapat Tumbuh
Perdebatan soal PSI dengan sendirinya meningkatkan popularitas partai yang dipimpin Grace Natalie.

MONITORDAY.COM - Pengamat Politik Ray Rangkuti mengatakan, pertemuan para petinggi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dengan Presiden Jokowi di Istana Negara adalah strategi untuk mendapatkan perhatian publik. Pun demikian dengan keberadaan Sunny Tanuwidjaja sebagai Dewan Pembina PSI yang ramai di media sosial.
Perdebatan soal PSI tersebut menurutnya akan dengan sendirinya meningkatkan popularitas partai yang dipimpin Grace Natalie itu. "Secara keseluruhan, keriuhan soal PSI ini adalah promosi gratis bagi mereka. Untuk sekedar mendapatkan perhatian dan jadi perbincangan, apa yang mereka lakukan adalah tepat. Sebab, dengan cara ini memang nama partai bisa dinaikan isunya," ujar Ray dalam keterangan tertulis kepada monitorday.com, Rabu (7/3/2018).
Terlebih, jika rencana Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon untuk melaporkan sekjen PSI, Raja Juli Antoni benar-benar dilakukan. Pasalnya, bagaimanapun pelaporan itu dinilainya akan bisa memunculkan persepsi orang besar melawan orang kecil, yakni Pimpinan DPR melawan Sekjen partai yang baru tumbuh.
Jika jabatan Fadli dikaitkan dengan UU MD3 yang kontroversial, dimana Fadli adalah pimpinan sidang yang mengesahkan UU tersebut, maka menurut Ray asumsi 'kesaktian' UU MD3 mulai terlihat.
Direktur Eksekutif Lingkar Madani (LIMA) ini juga menuturkan, sulit untuk tidak menghubungkan jabatan Fadli sebagai Pimpinan DPR, sehingga masyarakat mungkin saja akan beralih menjadi simpati pada PSI.
"Anggota DPR, apalagi pimpinannya, dengan mudahnya bisa melaporkan orang ke polisi karena alasan pencemaran nama baik. Saat yang sama, orang lain yang di luar DPR akan kesulitan melaporkan mereka. Jika hal ini terus berlanjut, maka seiring kasusnya berjalan, tak mustahil simpati masyarakat akan tumbuh pada PSI," pungkas Ray.
Seperti diberitakan, pertemuan PSI dengan Presiden Jokowi di Istana Negara mendapat kritikan dari berbagai pihak termasuk Fadli Zon. Sekjen PSI, Raja Juli Antoni lantas membalas dengan menyebut Fadli sebagai "tukang buat hoax" yang akhirnya berbuntut rencana pelaporan kepada Polisi terhadap Raja Juli Antoni.
[Mrf]