Pajak Royalti Penulis Menurut Dewi Lestari Hingga Mice Misrad
Penulis Tere Liye dengan gamblang mengungkapkan tuntutannya yakni pajak royalti 1% dan final.

MONDAYREVIEW.COM – Isu pajak royalti penulis membuat sejumlah penulis angkat suara. Dewi Lestari yang tersohor melalui bukunya serial ‘Supernova’ diantaranya hingga membuat tulisan ‘Royalti dan Keadilan’, ‘Memahami Profesi Penulis’. Penulis Tere Liye dengan gamblang mengungkapkan tuntutannya yakni pajak royalti 1% dan final. Sedangkan komikus Mice Misrad membuat sebuah gambar yang begitu kuat pesannya.
Dewi Lestari yang juga seorang penyanyi-penulis-pencipta lagu membuat gambaran mengenai profesi penulis dan royaltinya sebagai berikut:
- Siklus Produksi per Karya: 3 – 24 bulan (bahkan bisa lebih).
- Siklus Pemasukan Royalti per Tahun: 2 kali (setiap 6 bulan).
- Penulis mengeluarkan modal intangible berupa ide, kreativitas, keahlian, waktu.
- Penulis dimungkinkan untuk mengeluarkan modal tangible berupa biaya riset menulis, biaya produksi dan uji coba konten (misal, penulis buku boga), dan biaya penyokong profesinya (tim manajemen, pengelolaan situs pribadi yang berhubungan dengan kepenulisan, promosi dan pembinaan hubungan dengan para pembaca yang dilakukan atas biaya pribadi, dsb).
- Lebarnya rentang waktu antara satu pemasukan ke pemasukan lain membuat pemasukan royalti dari sebuah buku bukan hanya sekadar untuk pemenuhan biaya hidup melainkan juga untuk pemeliharaan profesi penulis agar ia bisa melanjutkan berkarya ke buku berikutnya.
- Adanya risiko yang ditanggung bersama dengan Penerbit dan kewajiban lanjutan Penulis untuk mempromosikan aktif karyanya memosisikan Penulis mirip pekerja bebas/entrepreneur yang bergerak dalam bidang retail.
- Adanya perbedaan sifat antara Royalti Aktual (ketika penulis masih hidup/aktif) dan Royalti Warisan (ketika sudah dialihkan ke ahli waris dan diterima secara pasif).
Ada pun komikus Mice Misrad mengungkap pandangannya tentang pajak royalti penulis melalui gambar berikut: