Soal Polemik CSR PT. Telkom, Dahnil: Tidak Apa, Insyaallah Umat Islam Bisa Bangun Masjid Sendiri
Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberi tanggapan soal polemik coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Indonesia yang dianggap diskriminasi dalam memberikan dana santunannya ke publik.
_1.jpg)
MONITORDAY.COM - Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak, memberi tanggapan soal polemik Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Telkom Indonesia yang dianggap diskriminasi dalam memberikan dana santunannya ke publik. Dahnil menyebut, hal itu tidak masalah dan tidak akan menyuruh umat untuk memprotesnya.
"Ya klo Saya tidak apa, kalau CSR Telkom sedikit diberikan Ke umat Islam, saya tidak akan minta umat untuk marah-marah," kata Dahnil melalui keterangan tertulisnya kepada monitorday.com, Kamis, (19/4/2018).
Polemik terjadi lantaran CSR PT. Telkom Indonesia dianggap pilih kasih dalam memberikan bantuan dana untuk masjid raya Mujahidin Pontianak hanya senilai Rp100 juta. Sedangkan untuk pembangunan gerja di sejumlah daerah lainnya seperti di NTT, Papua, Papua Barat, Maluku, Kalimantan Barat, dan Sumatera Utara, yang mencapai Rp.3,4 miliar.
Hal tersebut bagi Dahnil tidak menjadi masalah, karena menurutnya umat Islam masih mampu untuk membangun masjid dengan dana sendiri secara swadaya. "Insyaallah umat masih mampu membangun masjid dengan dana swadaya jamaah dan sumber lain," ujarnya.
Dahnil menilai, mungkin saja pimpinan Telkom secara subjektif menganggap pembangunan gereja lebih membutuhkan bantuan ketimbang untuk membangun masjid. Namun kata Dahnil, perlu dipahami oleh pimpinan PT Telkom Indonesia, jangan sampai kebijakan terebut dapat memicu kebencian SARA, serta adanya saling iri karena hal tersebut.