Obama Kritik Donald Trump Terkait Pola Perangi Covid-19

"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini ialah sikap egois, kesukuan, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh. Hal itu sudah menjadi dorongan yang lebih kuat dalam kehidupan Amerika," kata Obama kepada mantan stafnya.

Obama Kritik Donald Trump Terkait Pola  Perangi Covid-19
Mantan Presiden Amerika Serikat, Barack Obama.

MONITORDAY.COM - Makin meningkatnya jumlah kasus pandemi Coronavirus Covid-19 yang sedang melanda Amerika Serikat, mendapat kritikan dari mantan Presiden AS Barack Obama. Ia mengatakan, perangi virus corona oleh Presiden  Donald Trump sebagai “bencana dengan kekacauan yang mutlak”.

Mantan Presiden AS Barack Obama menyebut , penanganan  virus corona oleh Presiden Donald Trump sebagai "bencana dengan kekacauan yang mutlak". Hal itu, katanya, terjadi karena pola pikir picik di pemerintahan saat ini.

Dikutip dari AFP, dalam bocoran panggilan internetnya dengan mantan anggota pemerintahannya, pada Jumat (8/5) malam, Obama mengatakan pola pikir itu sudah menguasai pemerintahan Trump.

"Apa yang kita lawan dalam jangka panjang ini ialah sikap egois, kesukuan, terpecah belah, dan melihat orang lain sebagai musuh. Hal itu sudah menjadi dorongan yang lebih kuat dalam kehidupan Amerika," kata Obama kepada mantan stafnya.

"Itu adalah bagian dari alasan mengapa respons terhadap krisis global ini (Covid-19) begitu lemah dan tidak teratur," jelasnya.

"Itu akan menjadi buruk bahkan dengan pemerintahan yang terbaik sekalipun. Ini telah menjadi bencana yang sangat kacau ketika pola pikir itu, yakni 'apa untungnya bagi saya' dan 'apa peduli dengan orang lain', diterapkan oleh pemerintah kita," imbuh Obama.

Berdasarkan data Worldometer saat ini Minggu, (10/5/2020), Amerika Serikat menjadi negara dengan jumlah kematian akibat Corona terbanyak yakni 80.040 dan nyaris 1.347.318 kasus positif. Ini diikuti oleh Inggris dengan 31.587 kasus kematian, Italia 30.395 kematian, Spanyol 26.478 kasus, dan Prancis 26.310 kematian.

Jumlah Keseluruhan akibat  pandemi Virus Corona telah menewaskan 280.690 orang di seluruh dunia. Sebanyak 85 persen di antaranya terjadi di Eropa dan Amerika Serikat. Kemudian, Eropa juga menjadi benua yang paling banyak kasus positif Covid-19, yakni 1.699.566 kasus.

Sejumlah pihak mengkritik Trump karena kebijakannya yang meragukan. Misalnya, menawarkan bantuan peralatan medis ke luar negeri saat di dalam negeri masih bergulat dengan kebutuhan peralatan itu.

Trump juga menyepelekan ancaman yang ditimbulkan oleh virus itu, dengan tidak menyiapkan alat uji dan peralatan medis lainnya sebelum kasus Corona mewabah di AS.

Selain itu Trump belakangan ingin segera membuka negaranya untuk kegiatan perekonomian di saat kasus Corona masih tinggi. Kemudian, ia kerap menuding laboratorium di Wuhan, China, sebagai sumber Virus Corona, dan menyebut virus itu sebagai "chinese virus".

Kebetulan  Amerika Serikat  sendiri seharusnya menggelar Pilpres pada 2020. Obama diketahui mendukung pencalonan Joe Biden dan mengatakan akan sangat terlibat dalam kampanyenya melawan Trump yang merupakan petahana.