Nurdin Abdullah: Semoga Jakarta Mendapatkan Pemimpin yang Diridhoi Allah

Pilgub DKI Jakarta Putaran dua yang akan digelar 19 April 2017 harus menjadi momentum untuk perubahan Jakarta yang lebih baik.

Nurdin Abdullah: Semoga Jakarta Mendapatkan Pemimpin yang Diridhoi Allah
Nurdin Abdullah (kanan) saat menghadiri Kirab Kebangsaan TMP di Jakarta, Minggu (9/4).

MONDAYREVIEW.COM – Pilgub DKI Jakarta Putaran dua yang akan digelar 19 April 2017 harus menjadi momentum untuk perubahan Jakarta yang lebih baik. Pilgub yang diwarnai dengan persaingan sengit untuk menjadi orang nomor 1 di Jakarta ini harus menghasilkan pemimpin yang membawa solusi untuk menuntaskan permasalahan Jakarta yang makin kompleks, dari kemacetan, kesenjangan sosial, banjir dan sebagimana.

Harapan tersebut disampaikan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Pria yang akrab disapa Kang Emil ini berharap melalui gelaran Pilgub ini akan menghasilkan pemimpin yang mencintai dan dicantai oleh rakyatnya.

“Pemimpin yang dicintai rakyat adalah pemimpin yang bekerja tulus untuk rakyatnya. Dan pemimpin yang berfikir untuk mensejahterkan rakyat yang dipimpinnya,” Katanya saat ditemui di Gelanggang Olahraga Rawamangun, Jakarta Timur, Minggu (9/4).

Selain itu dia  juga berharap pemimpin Jakarta yang akan datang pemimpin yang jujur dan bersih. Apabila pemimpin ini terlahir maka tujuan untuk membawa Jakarta yang lebih baik akan terwujud. “Kuncinya pemimpin Jakarta tidak korupsi. Korupsi adalah musuh bersama,” tambahnya.

Lebih lanjut Kang Emil menuturkan Jakarta harus melahirkan pemimpin yang visoner. Pemimpin yang akan membawa angin perubahan.

“Pemimpin Jakarta harus membawa perubahan. Permasalahan Jakarta makin komplek,” tutupnya.

Di kesempatan yang sama Bupati Bantaeng Nurdin Abdullah mengungkapkan bahwa DKI Jakarta merupakan barometer Indonesia. Maka itu, Jakarta harus melahirkan pemimpin yang menjadikan kota tersebut lebih nyaman dan aman.

Selain itu, pemimpin Jakarta harus mampu menuntaskan masalah kemacetan yang menjadi masalah tak kunjung selesai di ibu kota negara ini. Maka itu, pemimpin ke depan harus mampu membangun sarana dan prasana transportasi yang lebih baik guna mengurai kemacetan.

“yang terpenting Jakarta mendapatkan pemimpin yang dicintai oleh rakyat dan diridhoi oleh Allah,” demikian Nurdin.