Nilai Luhur Bangsa Mulai Runtuh. Ada Apa?

Nilai luhur bangsa harus menjadi garda terdepan membangun NKRI

Nilai Luhur Bangsa Mulai Runtuh. Ada Apa?
Halice Nandini Tasty (dok: natsir)

MONITORDAY.COM - Bangsa Indonesia yang dikenal ramah, majemuk, sangat menghargai, religius, toleran dan kaya akan budaya yang merupakan bagian dari nilai-nilai luhur bangsa, kini mulai luntur. Masyarakat saat ini cepat marah dan tersulut emosi karena hal-hal yang sangat sederhana. 

Halice Nandini Tasty menyoroti sajian berita di televisi, koran bahkan berita media online juga medsos yang kurang edukatif tapi lebih provokatif. Mengejar rating, viewer, dan pageview tapi tidak mempertimbangkan dampak sosial yang lebih masif. 

"Tiap hari senantiasa ada berita kriminalitas, mulai dari perampokan, pemerkosaan, korupsi, dan sebagainya. Sadar ga sih, kalau berita tersebut menggerus nilai - nilai luhur bangsa kita. Miris kan, ada saja kasus-kasus yang piece of cake sekali terus berantem, marah-marah. Parahnya, muntahkan unek-uneknya  di medsos hingga aksi kriminalitas hanya karena teguran dan seterusnya" ucapnya kepada monitorday.com, selasa (21/1/2020)

Wanita kelahiran 16 November 1998 ini pun mencontohkan peristiwa di kampung halamannya di palembang. Peristiwa tak bermoral yang dilakukan oleh pria berinisla IM, nekat membakar tetangganya sendiri lantaran persoalan yang sangat sederhana.

Ditengarai, persoalan remeh temeh yang dianulir karena teguran dari korban berinisla IM kepada AL yang sedang memegang sebotol bensin sembari memegang koreka api. IM berusaha mengingatkan agar jangan terlalu dekat, karena dapat meledak.

Tak ayal, teguran tersebut berbuah malapetaka, AL tak terima dan menyiram IM dengan bensin kemudian membakarnya. Beruntung, warga melihat peristiwa ini dan menyelamatkan IM.

Mahasiswi LSPR Jakarta yang aktif di sejumlah lembaga sosial masyarakat ini meneropong secara konteks psikologi sosial, peristiwa yang menimpa IM di palembang karena pribadi pelaku terbentuk dari sifat-sifat yang tidak terpuji dimana dia berada. 

Ia juga berasumsi bahwa perilaku AL terbentuk karena tayangan yang tak mendidik. Faktanya, AL tidak mampu menjadi tetangga yang baik bagi IM.

"Kalau tiap hari nonton kriminal di TV, baca berita aksi kejahatan di media online dan medsos apalagi youtube tanpa memfilter berita tersebut, boleh jadi apa yang ditontonnya mengarah pada pembentukan karakter" bebernya

Seraya menyerukan pentingnya nilai-nilai yang sudah menjadi leluhur bangsa, dia mengajak agar masyarakat Indonesia khususnya anak muda agar menjaga kerukunan sebagai fondasi perekat NKRI.

"Jangan sampai narasi kerukunan hanya menjadi naskah wacana, nilai luhur bangsa ini harus menjadi garda terdepan membangun kerukunan bangsa" pungkasnya