MUI Pusat: Ulama Masa Kini Harus Bisa Jawab Tantangan Zaman

MUI berupaya mencetak kader ulama yang  menguasai berbagai aspek.

MUI Pusat: Ulama Masa Kini Harus Bisa Jawab Tantangan Zaman
Istimewa

MONITORDAY.COM - Pembinaan Program Doktor beasiswa Baznas dan Kemenag RI melalui Kerjasama UIN Jakarta dengan MUI dan Baznas RI menggelar acara pembinaan kader ulama secara virtual.

Sekjen MUI, Buya Dr. Anwar Abbas sebagai pembicara kunci menyampaikan, ulama masa kini harus mampu menjawab tantangan zaman. 

"Selain menguasai kitab rujukan klasik juga  kontemporer," ujarnya dalam acara pembukaan program Doktor yang digelar tanggal 26 juni 2020 itu.

Untuk itu, dikatakan Anwar, MUI berupaya mencetak kader ulama yang  menguasai berbagai aspek. Ulama yang di maksud adalah menguasai ilmu agama dan ilmu umum,  sehingga mampu menjawab tantangan  zaman. 

"Ayat al Qur'an dan ayat yang bersumber dari alam (qauniyah)  harus menjadi sumber dalam pengembangan ilmu pengetahuan untuk memperkuat keimanan dan ke taqwaan kepada Allah SWT," tuturnya.  

Sejak tanggal 27 s.d 29 juni 2020 sejumlah narasumber memberikan pembekalan, antara lain, yakni: Rektor UIN Jakarta Prof. Dr. Amani Lubis,   Prof. Dr. Amin Summa,  SH, MA,  Prof. Dr. Haidar Nashir,  M. Si,  Prof. Dr. Huzaimah T. Yanggo,  MA,  Drs. Zainut Tauhid Sa"di M. SI,  Prof.Dr.Hasanudin AF,   Dr. Marsudi Suhud, Prof. Dr.  Armai Arif,  Prof. Dr. Jaih Mubarok,  KH. Muhyiddin Junaidi,  MA,  Dr. Zanul Bahar Noor,  SE, dan Dr. Lukmanul Hakim M. Si.  

Dalam acara pembinaan kader ulama hari ini  berakhir dan ditutup secara resmi hari ini 29 Juni 20 oleh ketua MUI Pusat KH. Abdullah Jaidi. 

Menurutnya para ulama harus memiliki pemahaman agama yang mendalam sebagaimana pesan Rasullah SAW agar  ilmu yang diproleh bermanfaat. 

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

سَلوا اللهَ علمًا نافعًا ، و تعوَّذوا باللهِ من علمٍ لا ينفَعُ

“Mohonlah kepada Allah ilmu yang bermanfaat dan berlindunglah kepada-Nya dari ilmu yang tidak bermanfaat"

"Oleh sebab itu bagi peserta kandidat doktor teruslah belajar untuk mendalami ilmu agama dalam rangka melindungi umat (himayatul ummah)  dari paham dan kayakinan yang menyesatkan," pungkas KH. Abdullah Jaidi.

.