MUI Kutuk Pembunuhan Jendral Iran
MUI meminta kepada AS dan negara-negara besar lain untuk tak memakai cara kekerasan dan tak beradab dalam menyelesaikan masalah.

MONITORDAY.COM - Majelis Ulama Indonesia (MUI) memberi tanggapan terkait terbunuhnya perwira tinggi militer Iran Mayor Jenderal Qassem Soleimani oleh serangan udara militer Amerika Serikat, di Baghdad, Irak pada pada Jumat (3/1) lalu. MUI mengutuk keras Peristiwa ini, karena dinilai akan memantik ketegangan antar negara.
"MUI mengutuk dengan keras pembunuhan terhadap Jenderal Iran, Qasem Soleimani yang tewas bersama pemimpin milisi Hashed al-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis, di Bandara Internasional Baghdad Irak yang diserang dengan rudal dari drone AS," ujar Sekjen MUI, Anwar Abbas, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (5/1).
"Pembunuhan yang dilakukan secara terencana oleh pemerintah AS ini tentu jelas akan memantik ketegangan dan ancaman baru," lanjutnya.
Anwar Abbas meminta kepada AS dan negara-negara besar lain untuk tak memakai cara kekerasan dan tak beradab dalam menyelesaikan masalah. Menurutnya, cara tersebut bisa menimbulkan masalah baru yang lebih rumit.
Menurut dia, selain tidak mudah untuk menyelesaikan masalah tersebut, juga akan bisa menyeret dan merusak kehidupan rakyat dan masyarakat di negara lain, karena naiknya harga minyak dunia dan terganggunya perdagangan internasional yang ada.
Lebih lanjut, Anwar Abbas menilai, atas serangan tersebut, Iran sebagai negara yang berdaulat tidak akan tinggal diam dan akan melakukan pembalasan terhadap pemerintah AS. Menurutnya, serangan Iran ini sangat mungkin tak terdeteksi oleh AS maupun negara lain.
"Mungkin saja tidak terperhitungkan kapan dan bagaimana bentuknya oleh AS dan negara lain sehingga tidak mustahil hal demikian akan bisa menimbulkan bencana dan malapetaka yang jauh lebih besar lagi," tuturnya.