MUI : Amerika Dibalik Konflik Qatar
Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi. Karena Qatar enggan membayar dana dalam jumlah besar kepada Amerika.

MONDAYREVIEW.COM – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Hubungan Luar Negeri, Muhyiddin Junaidi mengatakan Indonesia harus memainkan peran aktifnya dengan menjadi juru damai antara negara liga Arab dan Qatar. Pasalnya Indonesia bersikap netral dan memiliki hubungan yang baik kepada semua negara yang sedang bersengketa.
“Indonesia memiliki potensi itu. Berbeda dengan Turki dan Iran yang tidak netral lagi. Ditambah lagi Emir Qatar akan berkunjung ke Indonnesia pada Oktober mendatang,” kata Muhyiddin, Minggu (11/06).
Lebih lanjut dia mengungkapkan bahwa sengketa yang menjerat Qatar tidak lepas dari peran Amerika Serikat dan Yahudi. Ia menjelaskan sebetulnya pemutusan hubungan Negara Liga Arab kepada Qatar karena Qatar enggan membayar dana dalam jumlah besar kepada Amerika atas fasilitas keamanan yang disediakan Amerika kepada negara-negara Teluk.
“Qatar adalah korban konspirasi Amerika dan Yahudi. Qatar yang kecil wilayahnya menolak membayar dana yang besar dan disamakan dengan Saudi dan Uni Emirat Arab," jelasnya seperti dilansir Republika.co.id, Minggu (11/06).
Ketidakpatuhan Qatar inilah, membuat Amerika murka. Sehingga negeri Paman Sam ini sengaja mencari-cari kesalahan sehingga Qatar dikucilkan oleh negara negara Teluk.
Qatar dituduh punya hubungan dekat dengan Iran, mendanai gerakan radikal dan terorisme, memberikan suaka kepada para pemimpin Ikhwanul Muslimin dan Hamas dan sebagainya. Menurut Muhyiddin, jika ukuran adalah hubungan dengan Iran, Emirat juga punya hubungan dagang yang besar dengan Iran. Begitu juga Oman dan Kuwait.
"Kenapa tiga negara itu dibiarkan?" tegasnya.