Mudik di Tengah Pandemi Covid-19, Luhut Sebut Tak Ingin Ekonomi Mati
Kalau tempat mudiknya tidak aman, nanti ada kategori daerahnya, ketika dia kembali ke Jakarta masuk karantina lagi 14 hari, jadi ini menjaga penyebaran Covid-19 tanpa membunuh kegiatan ekonomi kita.

MONITORDAY. COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pemerintah pusat dan daerah akan berkoordinasi untuk mengantisipasi adanya arus mudik masyarakat menjelang lebaran di tengah masa wabah Virus Corona (Covid-19).
Menurut Luhut, pemudik dari wilayah zona merah akan diminta untuk karantina selama 14 hari. Hal itu bentuk upaya pemerintah dalam pencegah penyebaran Covid-19.
"Kalau tempat mudiknya tidak aman, nanti ada kategori daerahnya, ketika dia kembali ke Jakarta masuk karantina lagi 14 hari, jadi ini menjaga penyebaran Covid-19 tanpa membunuh kegiatan ekonomi kita," kata Luhut dalam keterangannya, Kamis (2/04/2020).
Selain itu, Luhut mengatakan pemerintah juga akan melakukan langkah-langkah agar angkutan umum selama mudik lebaran kali ini memenuhi protokol kesehatan Covid-19, khususnya terkait physical distancing. Namun, kebijakan tersebut diperkirakan bisa berdampak kepada tarif angkutan.
"Karena bisa satu bus kapasitas 40 orang mungkin cuma diisi 20 orang, jadi harga bisa melonjak, terkait teknis di lapangan akan segera diputuskan dengan kementerian terkait," ucapnya.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan tidak ada imbauan terkait larangan resmi bagi pemudik lebaran Idul Fitri 2020.