MPR: Ilmu Pengetahuan Kunci Membangun Bangsa Berdaulat

Ilmu pengetahuan merupakan salah satu kunci utama dalam membangun bangsa dan negara.

MPR: Ilmu Pengetahuan Kunci Membangun Bangsa Berdaulat
Istimewa

MONDAYREVIEW.COM –  Ilmu pengetahuan merupakan salah satu kunci utama dalam membangun bangsa dan negara.  Maka itu, generasi bangsa harus tidak pernah letih menimba ilmu pengetahuan untuk menghadapi tantangan global yang semakin berat.

Demikian disampaikan Ketua MPR RI Zulkifli Hasan saat melakukan sosialisasi empat pilar MPR RI di Aula Sarwakirti, Unikama, pada Sabtu (28/10) lalu.

ZuIkifli menuturkan bahwa ilmu merupakan senjata ampuh untuk menaklukan tantangan masa depan. Selain itu, dengan ilmu pengetahuan bisa membantu memprediksi kejadian yang akan datang. “Zaman perang dahulu, senjata yang digunakan adalah bambu runcing. Sekarang bambu runcing yang kita gunakan adalah ilmu,” katanya.

Lebih lanjut dia menegaskan apabila bangsa Indonesia ingin berdaulat penuh, maka generasi penerus bangsa harus menguasai ilmu pengetahuan.

“Saat ini Indonesia bukan negara yang sepenuhnya berdaulat. Sebab, negara kita masih bergantung terhadap negara-negara lain dalam banyak hal,” ungkapnya.

Namun, berpegang pada ilmu pengetahuan saja memang tidak cukup. Tapi generasi bangsa harus menerapkan nilai-nilai Pancasila ke dalam kehidupan sehari-hari, baik itu hal kecil maupun besar. 

Selain itu, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, pria yang akrab disapa Zul itu juga mengingatkan semua mahasiswa yang hadir akan salah satu tugas mereka sebagai generasi penerus bangsa, yaitu memperkokoh persatuan. 

Belakangan ini, Indonesia kerap dilanda konflik yang timbul akibat perbedaan. Padahal, jika diterapkan secara baik dan benar, Pancasila bisa menjadi jawaban atas semua permasalahan tersebut. 

“Pasca pilkada saya masih melihat banyak yang bilang pro Perppu Ormas Pancasilais, kalau kontra dengan keputusan tersebut tidak Pancasilais, Pancasila merupakan ideology bangsa, pandangan negara, dan Pancasila akan menumbuhkan perilaku yang mempersatukan, bukan yang saling melapor.” Jelasnya.