Motif Ini Yang Buat Xi Jinping Gandeng Taliban

Motif Ini Yang Buat  Xi Jinping Gandeng Taliban
Menteri Luar Negeri China Wang Yi  dengan sembilan perwakilan Taliban di Kota Tianjin China utara (Foto: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Pertemuan Menteri Luar Negeri China Wang Yi  dengan sembilan perwakilan Taliban di Kota Tianjin China utara selama dua hari dinilai memiliki misi khusus. 

Kabarnya, kedua pihak membahas proses perdamaian dan masalah keamanan Afghanistan.

Tapi jika hanya soal perdamaian,  Pengamat isu internasional dan Timur Tengah, Pizaro Gozali Idrus, mengatakan dalam opininya di kantor berita Turki Anadolu Agency bahwa dibalik pertemuan ini ada motif ekonomi yang tak mungkin terpisahkan.

Maklum, Afghanistan memiliki cadangan sumber daya alam terbesar di dunia yang belum dieksploitasi. Seperti tembaga, batu bara, kobalt, merkuri, emas, dan lithium, senilai lebih dari US$ 1 triliun.

Selain itu, kata Pizaro, China saat ini juga merupakan investor asing terbesar di negara tersebut bersaing dengan India. Oleh karena itu, stabilitas Afganistan adalah kunci keberhasilan proyek-proyek utama China di Asia Selatan dan Tengah.

Dengan demikian, Presiden China Xi Jinping menyadari siapa yang lebih kuat di Afghanistan. Meski, Amerika Serikat didukung dengan bala bantuan dan berbagai pasukan Internasional namun kegigihan Taliban melancarkan serangan mematikan, harus di akui.

Terbukti, Amerika Serikat telah menduduki negeri itu selama 20 tahun namun kegagalan demi kegagalan lah yang dialami dengan kerugian materil dan nyawa yang tak sedikit.

Untuk itu, Presiden Xi Jinping ingin memanfaatkan ketidakstabilan Afghanistan dan berupaya merangkul Taliban, jika memang Pemerintahan Afghanistan bentukan Amerika berhasil ditumbangkan oleh Afghanistan.

Pucuk dicinta ulam pun tiba, China berharap Taliban akan menindak gerakan Islam Turkestan Timur, organisasi  yang dibentuk oleh para pejuang Uighur di barat Tiongkok.  Mereka dianggap menjadi "ancaman langsung terhadap keamanan nasional" China.

Di sisi lain, dengan dirangkulnya Taliban ini, bakal menguntungkan China Pakistan Economic Corridor (CPEC)  dan kawasan sekitar. 

China juga berkepentingan menggandeng Pakistan minimal pada dua hal, yakni merintangi manuver ekonomi India di kawasan dan memastikan Taliban Pakistan tidak menyerang proyek CPEC.

Pakistan adalah sekutu China yang paling kuat. China akan sangat bergantung pada Pakistan untuk memastikan proyek-proyeknya di Afghanistan dan secara regional aman.

Taliban sendiri adalah gerakan nasionalis Islam Sunni yang efektif menguasai hampir seluruh wilayah Afganistan sejak 1996 sampai 2001. Kelompok ini dibentuk sejak September 1994 dan mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan Pakistan, kini China.