Mewujudkan Warga Sekolah yang Literat

Literasi dipahami sebagai kemampuan mengakses, mencerna, dan memanfaatkan informasi secara cerdas.

Mewujudkan Warga Sekolah yang Literat
Peserta OLSN (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM - Sosialisasi pun dilakukan agar GLS menjadi gerakan bersama. Sosialisasi GLS berdampak masif di berbagai daerah. Banyak Pemerintah Daerah menerbitkan Perda (Peraturan Bupati/Wali Kota), Surat Edaran Kepala Dinas Pendidikan, dan alokasi APBD untuk mendukung pelaksanaan GLS. Tidak sedikit pula yang mendeklarasikan diri sebagai kabupaten/kota literasi. Beragam program literasi dilaksanakan dengan melibatkan aparatur pemerintahan, pegiat literasi, komunitas literasi, perpustakaan daerah, taman bacaan masyarakat, LSM, dan dunia industri. 

Sekolah di berbagai daerah juga menyelenggarakan kegiatan literasi yang kreatif dan inovatif selain program 15 menit membaca buku nonteks pelajaran setiap hari. Pihak sekolah melibatkan orang tua dan industri dalam mendukung kegiatan-kegiatan literasi.

Pada 2017, GLS berfokus pada sosialisasi integrasi literasi dalam pembelajaran semua mata pelajaran di kelas, penggalangan dukungan dan pelibatan pegiat literasi, dan promosi melalui media massa termasuk media sosial.

Secara konseptual, pengertian literasi yang diadopsi dan disosialisasikan Kemendikbud bukanlah sekadar kegiatan membaca dan menulis. Lebih dari itu, literasi dipahami sebagai kemampuan mengakses, mencerna, dan memanfaatkan informasi secara cerdas. Penumbuhan budaya baca menjadi sarana untuk mewujudkan warga sekolah yang literat, dekat dengan buku, dan terbiasa menggunakan bahan bacaan dalam memecahkan beragam persoalan kehidupan.

Gerakan literasi di sekolah diwujudkan melalui upaya mendekatkan buku dan siswa dengan adanya sudut baca kelas, lingkungan kaya literasi dengan hadirnya pojok baca di lingkungan sekolah, dan revitalisasi perpustakaan dengan beragam kegiatan penunjang pembelajaran. Sekolah juga didorong untuk mengembangkan berbagai kegiatan literasi sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Untuk memastikan program-program GLS berjalan optimal, sekolah juga ditekankan membentuk Tim Literasi Sekolah.