Probiotik dan Imunitas Ikan

Probiotik biasanya merupakan mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup memberikan manfaat kesehatan pada inang. Saat ini, probiotik juga menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik budidaya untuk mendapatkan produksi yang tinggi.

Probiotik dan Imunitas Ikan
ikan dan udang/ net

MONDAYREVIEW.COM – Probiotik biasanya merupakan mikroorganisme hidup yang bila diberikan dalam jumlah yang cukup memberikan manfaat kesehatan pada inang. Saat ini, probiotik juga menjadi bagian tak terpisahkan dari praktik budidaya untuk mendapatkan produksi yang tinggi.

Probiotik umum yang digunakan untuk praktik akuakultur termasuk spesies Lactobacillus, Lactococcus, Leuconostoc, Enterococcus, Carnobacterium, Shewanella, Bacillus, Aeromonas, Vibrio, Enterobacter, Pseudomonas, Clostridium, dan Saccharomyces. Keterlibatan probiotik dalam nutrisi, ketahanan penyakit dan aktivitas bermanfaat lainnya pada ikan telah terbukti tanpa keraguan.

Di antara banyak manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan probiotik, modulasi sistem kekebalan adalah salah satu manfaat probiotik yang paling umum diakui dan potensinya untuk merangsang kekebalan sistemik dan lokal dalam kondisi in vitro dan in vivo patut diperhatikan.

Probiotik yang berbeda baik suplementasi monospesies atau multispesies pada akhirnya dapat meningkatkan fagositik, lisozim, komplemen, aktivitas semburan pernapasan serta ekspresi berbagai sitokin pada ikan. Probiotik juga dapat merangsang sistem kekebalan usus ikan dengan ditandai peningkatan jumlah sel Ig + dan granulosit asidofilik. Lebih lanjut, studi asosiasi mono-bakteri (dengan strain bakteri non-probiotik) pada ikan gnotobiotik juga menunjukkan peningkatan regulasi berbagai gen terkait imun.

Sustainable aquaculture requires environmental-friendly treatment  strategies for fish diseases - Lieke - 2020 - Reviews in Aquaculture -  Wiley Online Library

Meskipun cara kerja probiotik yang tepat belum ditetapkan pada hewan apa pun termasuk ikan, probiotik sering menggunakan perbedaan spesifik inang dan strain spesifik dalam aktivitas mereka. Berbagai faktor seperti sumber, jenis, dosis dan durasi suplementasi probiotik secara signifikan dapat mempengaruhi aktivitas imunomodulator probiotik. Oleh karena itu, tinjauan ini bertujuan untuk menyoroti aktivitas imunomodulator probiotik dan juga untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mengatur induksi respons imun yang optimal pada ikan.

Terkait dengan hal tersebut tersebut Dirjen Perikanan Budi daya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Slamet Soebjakto mengemukakan penggunaan probiotik atau bakteri nonpatogen dalam pembudidayaan ikan dapat meminimalkan kegagalan usaha budi daya tersebut. Penggunaan probiotik sangat penting untuk manajemen lingkungan budi daya sebagai awal pencegahan masuknya penyakit dalam sistem budi daya.

Sebagaimana diketahui, bakteri probiotik bersifat non-patogen, memiliki kemampuan menghambat perkembangbiakan organisme patogen, dan berfungsi sebagai bakteri pengurai dan penetralisir kualitas air, serta memungkinkan sebagai makanan di dalam perairan.

Berdasarkan data KKP, saat ini setidaknya ada sebanyak 80 merek probiotik untuk ikan ataupun udang yang terdaftar dan beredar di Indonesia.

Menurut Slamet, dengan penggunaan probiotik maka permasalahan penyakit pada sistem budi daya dapat tertanggulangi. Penyakit menyebabkan 20 persen dari hasil produksi budi daya akan berpengaruh. Sehingga pencegahan penyakit dalam lingkungan budi daya jauh lebih baik daripada mengobati, meradikasi maupun hal-hal lainnya.  Penggunaan probiotik dampaknya sangat besar bagi keberlanjutan usaha perikanan budi daya.

Probiotik akan meningkatkan produktivitas budi daya, terjaminnya keamanan produk budi daya serta menjamin mutu yang bebas residu, antibiotik, dan bebas kontaminan.

Penggunaan probiotik khususnya pada budi daya udang diharapkan akan mendukung target peningkatan ekspor udang nasional sebesar 250 persen pada tahun 2024.

Sementara itu Kepala Balai Besar Perikanan Budidaya Air Payau (BBPBAP) Jepara, Sugeng Raharjo menyebutkan bahwa penggunaan probiotik pada budi daya mampu memperbaiki kualitas air serta dapat mengendalikan infeksi bakteri yang masuk dalam sistem budi daya.

Secara ilmiah telah terbukti peran probiotik dalam perbaikan sistem pencernaan dan meningkatkan toleransi terhadap stres pada ikan ataupun udang sehingga mampu menaikkan produktivitas budidaya.

Pengembangan probiotik di BBPBAP Jepara sendiri telah dilakukan sejak 2007 hingga saat ini. Selama tahun 2007 hingga 2011 diawali dengan perekayasaan meliputi kegiatan eksplorasi, identifikasi dan preservasi bakteri potensial probiotik.

Kemudian tahun 2012 hingga 2017 mulai dilakukan penambahan jumlah koleksi bakteri dan pembuatan probiotik cair. Lalu tahun 2018 hingga 2020 dikembangkan probiotik kering dan dilakukan kaji terap di lapangan serta peningkatan kapasitas produksi.