Layanan Digital Yang Paling Penting Bagi UMKM
Bagi UMKM dengan modal dan transaksi kecil pembayaran daring belum menjadi kebutuhan yang mendesak. Bahkan masih menjadi kendala. Putaran modal berlangsung cepat hingga uang tunai masih menjadi pilihan utama. Fakta itulah yang harus dipertimbangkan para pemangku kepentingan dalam digitalisasi UMKM.

MONDAYREVIEW.COM – Bagi UMKM dengan modal dan transaksi kecil pembayaran daring belum menjadi kebutuhan yang mendesak. Bahkan masih menjadi kendala. Putaran modal berlangsung cepat hingga uang tunai masih menjadi pilihan utama. Fakta itulah yang harus dipertimbangkan para pemangku kepentingan dalam digitalisasi UMKM.
Jika menggunakan pembayaran non tunai setidaknya dibutuhkan waktu 3 hingga 4 hari modal akan mengendap di rekening atau menjadi saldo untuk diakumulasi sebelum dicairkan menjadi uang tunai. Masih banyak transaksi non-tunai antar lapak atau antar pelaku usaha.
Yang paling mungkin adalah memulai digitalisasi dengan penyediaan platform penyaluran kredit secara daring. Platform ini diharapkan mampu menekan risiko para pelaku usaha agar tidak terjebak oleh rentenir berkedok peer to peer lending. Tentu peran otoritas atau regulator sangat dibutuhkan untuk menata dan mengawasi berbagai produk dan lembaga terkait pinjaman daring.
Salah satu inisiatif layanan pinjaman daring plat merah belum lama ini telah digulirkan yakni DigiKU. Platform ini adalah wujud gerakan bersama antara Pemerintah, HIMBARA, dan pelaku ekosistim digital sebagai bagian dari Gerakan Bangga Buatan Indonesia (BBI), untuk menyediakan produk pinjaman digital bagi UMKM. Himbara membuka akses pengajuan modal lewat kanal daring ini agar UMKM yang saat ini terdampak pandemi bisa mengajukan pinjaman modal untuk kelangsungan usaha.
Melalui produk ini, Pelaku UMKM bisa mendapatkan pinjaman modal dengan proses yang cepat dan fully digital. Untuk besarannya sendiri, para merchant bisa memperoleh tambahan modal hingga Rp 20 juta dengan tenor atau jangka waktu pinjaman mulai dari 1 hingga 12 bulan.
Gerbang Pembayaran
Transaksi non tunai yang melibatkan pembayaran tagihan listrik, air, telepon dan sebagainya menjadi pintu bagi UMKM untuk semakin dekat dengan UMKM. Payment gateway adalah gerbang perantara transaksi jual beli daring melalui aplikasi yang dapat melakukan otorisasi proses pembayaran menggunakan kartu kredit, transfer antar bank, atau pembayaran langsung.
Payment gateway membuat sistem enskripsi kode khusus untuk menjamin keamanan transaksi e-commerce. Standar keamanan yang biasanya dimiliki oleh sistem ini adalah Address Verification System (AVS) yang akan menyesuaikan data alamat pemilik kartu, Card security code (CV2) yang meminta kode tiga nomor terakhir kartu kredit/debit kita, dan 3D secure password untuk memastikan setiap transaksi dengan kode unik.
Melalui aplikasi ini, kita sebagai pembeli atau pun penjual akan dimudahkan dengan fitur yang disediakan. Berbagai transaksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Tak heran jika payment gateway di Indonesia semakin populer.
Untuk mendukung perkembangan e-commerce di Indonesia, saat ini tersedia banyak pilihan payment gateway untuk para pelaku transaksi daring. Berikut 10 payment gateway Indonesia terbaik yang bisa kita pilih. Misalnya DOKU dan Finpay.
DOKU merupakan salah satu penyedia jasa jual beli daring pertama di Indonesia. Kini, DOKU telah bekerja sama dengan lebih dari 150.000 merchant dengan berbagai metode pembayaran.
kita bisa memilih transaksi menggunakan DOKU e-wallet, internet banking, transfer antar bank, atau mini market yang mudah ditemui. Selain telah terkoneksi dengan berbagai bank, DOKU juga dilengkapi dengan fitur pencarian transaksi berbagai mata uang asing.
Kita bisa mengunduh aplikasi androidnya atau iOS tanpa harus membayar biaya bulanan. Fee berlaku pada setiap transaksi. Dengan pengalaman lebih dari 12 tahun, keamanan dan kenyamanan fasilitas DOKU terjamin.
Asli dari negeri sendiri dan berdiri sejak tahun 2006, Finpay adalah salah satu anak dari PT. Telekomunikasi Indonesia. Kini Finpay menyediakan fitur yang semakin lengkap. Pada tahun 2018, Finpay telah bekerja sama dengan lebih dari 90 bank, 122 biller, 100 ribu outlet, dan 800 daring merchant.