Meski Dirundung Duka, Presiden Jokowi Tetap Memikirkan Bangsa

Berduka sudah pasti, tapi semangat memimpin negeri tak boleh mati. Begitu ungkapan yang tepat menggambarkan ketabahan Jokowi.

Meski Dirundung Duka, Presiden Jokowi Tetap Memikirkan Bangsa
Presiden Jokowi saat meminta restu Ibundanya/Net

MONITORDAY.COM - Kabar duka datang tanpa di sangka menyelimuti hati Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi). Betapa tidak, di antara kesibukannya memikirkan nasib rakyat yang tengah di landa wabah corona (Covid-19), pemimpin yang dikenal dengan kesederhanaannya ini harus menelan kesedihan lantaran ditinggal pergi oleh Ibunda yang melahirkannya untuk selama-lamanya.

Kendati diliputi duka yang mendalam, Presiden Jokowi tak surut langkah dan tetap tabah untuk kembali berdiri tegak melaksanakan amanah yang telah dipercayakan masyarakat kepadanya. Ia seakan menyadari, segudang persoalan  bangsa saat ini adalah tanggung jawab yang harus ia hadapi.

Berduka sudah pasti, tapi semangat memimpin negeri tak boleh mati. Begitu ungkapan yang tepat menggambarkan ketabahan Jokowi. Ketabahan itu sendiri disaksikan langsung oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung yang saat itu mendampingi presiden.

Pramono Anung membagi pengalamannya kepada wartawan melalui pesan di Jakarta, Kamis (26/3/2020). Dia menyebut, bersama Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno mendampingi Presiden Jokowi ke Solo sesaat setelah mendapatkan kabar berpulangnya ibunda.

"Semalam Mensesneg dan saya mendampingi Bapak Presiden sampai jam 23.00 wib," sebut Pramono.

Keduanya merupakan sedikit orang yang mendapatkan kesempatan mendampingi Jokowi karena Presiden sendiri meminta agar para anggota Kabinet Indonesia Maju yang lain tetap berada di Jakarta untuk fokus menyelesaikan tugasnya masing-masing.

"Beliau tabah sekali dan tetap memikirkan urusan kerjaan terutama yang berkaitan dengan penanganan Covid-19," kata Pramono.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi, kata Pramono juga akan bergegas kembali ke Jakarta meskipun terlihat sangat terpukul dengan kepergian ibunda tercintanya itu.

Presiden Jokowi, kata Pramono, tak ingin melepas tanggung jawabnya sebagai Kepala Negara dan tetap tidak meninggalkan penyiapan Sidang Pemimpin KTT G-20 secara Video Conference (Virtual) yang akan dilakukan Kamis (26/3/2020) sekitar pukul 19.00 WIB.

"Rencananya Presiden akan tetap hadir dan menyampaikan pandangannya dari Istana Bogor," kata Pramono.

Presiden Jokowi juga meminta rakyat Indonesia untuk berkenan mendoakan arwah ibundanya dari rumah masing-masing dan tidak perlu beramai-ramai melayat di tengah situasi masih merebaknya wabah virus corona.

Meski begitu, ia mengatakan, bagi masyarakat yang tetap ingin hadir diminta untuk memperhatikan protokol yang telah disampaikan pemerintah yakni menjaga jarak aman dengan orang lain.

Seperti diketahui, Ibunda Jokowi, Sudjiatmi Notomiharjo menghembuskan napas terakhirnya pada Rabu 25 Maret 2020, sekitar pukul 16.45 WIB.