Meretas Sejarah Muhammadiyah 108 Tahun

Organisasi Muhammadiyah sendiri didirikan pada tahun 1330 Hijriyah pada tanggal 8 Dzulhijah.

Meretas Sejarah Muhammadiyah 108 Tahun
Muhammadiyah (you tube)

MONDAYREVIEW.COM - Sejarah hari ini 8 Dzulhijah 1438 Hijriah yaitu diperingati sebagai hari lahir organisasi Muhammadiyah yang ke-108. Organisasi Muhammadiyah merupakan salah satu organisasi yang menjadi saksi Indonesia tumbuh dan berkembang serta salah satu organisasi yang ikut memperjuangkan kemerdekaan Republik Inonesia.

Dilansir dari situs Muhammadiyah, mengenai sejarah singkat organisasi ini, disebutkan bahwa tanggal 8 Dzulhijah merupakan momentum penting gerakan Islam modernis yang memiliki basis pendukung besar di seluruh Indonesia. Didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan atau Muhammad Darwis dari Yogyakarta.

Secara harfiah atau bahasa, kata “Muhammadiyah” memiliki arti pengikut Nabi Muhammad. Secara garis besar penggunaan kata “Muhammadiyah” ditunjukan untuk menggabungkan ajaran dan jejak perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Organisasi Muhammadiyah sendiri didirikan pada tahun 1330 Hijriyah pada tanggal 8 Dzulhijah atau dalam kalender Masehi yaitu 18 November 1912. Organisasi ini pertama kali didirikan di Yogyakarta sebelum akhirnya tersebar ke seluruh Indonesia.

Pada masa sebelum berdirinya, gagasan berdirinya Muhammadiyah merupakan hasil dari interaksi antara Kyai Ahmad Dahlan dengan kolega-kolega dari organisasi Boedi Oetomo yang tertarik dengan masalah agama hasil pengajaran Ahmad Dahlan.

Gagasan itu merupakan saran dari siswa Ahmad Dahlan. Pada waktu itu pengajaran agama merupakan bentuk ekstrakurikuler. Saran itu berupa kegiatan pendidikan yang dirintis Ahmad Dahlan agar tidak hanya diurus sendiri, melainkan dikelola oleh suatu organisasi agar ketika beliau wafat tetap terjadi kesinambungan.

Penanaman sikap-sikap Muhammadiyah tidak bisa dipisahkan dari sosok Kyai Dahlan sebagai pendiri, beliau memadukan paham Islam yang ingin kembali kepada Al Quran dan Sunnah Nabi berorientasikan tajdid yang membuka ijtihad untuk kemajuan. Hal ini berdampak kepada pembentukan karakter yang khas.