Merencanakan Bisnis dengan Model Canvas

Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation.

Merencanakan Bisnis dengan Model Canvas
Sumber gambar: Gramedia.com

MONDAYREVIEW.COM – Dalam menjalankan bisnis, tahap pertama yang harus dilalui adalah perencanaan. Perencanaan bisnis atau business plan merupakan rancangan atau gambaran bisnis yang akan kita jalankan. Perencanaan bisnis sering disebut juga dengan proposal bisnis. Karena dokumen perencanaan bisnis ini yang akan diajukan kepada stakeholders untuk menarik calon investor agar bersedia menanamkan modal di bisnis kita. Proposal bisnis standar berisi rencana anggaran dana atau modal yang dibutuhkan dan analisis SWOT.

Dalam perkembangannya, para ahli membuat sebuah model bisnis terbaru yang digunakan untuk start up. Namun penggunaan model ini tidak hanya bisa diaplikasikan untuk start up, bisa juga untuk bisnis konvensional maupun organisasi non profit.  Model bisnis ini disebut model canvas, karena bisa digambarkan dalam satu canvas besar. Model ini tak perlu menghabiskan berlembar-lembar kertas guna membuat sebuah proposal bisnis, cukup satu lembar kertas besar bisnis kita sudah bisa tergambarkan dengan baik.

Model bisnis ini pertama kali diperkenalkan oleh Alexander Osterwalder dalam bukunya yang berjudul Business Model Generation. Dalam buku tersebut, Alexander mencoba menjelaskan sebuah framework sederhana untuk mempresentasikan elemen-elemen penting yang terdapat dalam sebuah model bisnis. Jika dilihat sepintas, sebenarnya alur model bisnis kanvas nampak cukup sederhana. Secara garis besar, alurnya mengalir dari satu elemen bisnis menuju elemen penting berikutnya. Berikut adalah sembilan elemen yang terdapat dalam bisnis model kanvas.

  1. Segmentasi Konsumen

Seorang pebisnis mesti terlebih dahulu menentukan konsumen yang menjadi sasarannya. Misalnya saat anda membuat sebuah produk, apakah produk tersebut akan dipasarkan kepada seluruh kalangan, atau hanya menyasar segmen tertentu seperti ibu-ibu saja, atau anak-anak saja. Contoh produk Kinder Joy jelas hanya menargetkan anak-anak. Produk search engine google menargetkan semua orang tanpa memandang usia. Produk apple menargetkan kelompok dengan pendapatan menengah ke atas.

  1. Proposisi Nilai Konsumen

Seorang pebisnis mesti menentukan nilai apa yang ditawarkan oleh produknya. Tentunya nilai yang memberikan kepuasan kepada konsumen. Misalnya gojek dan grab menawarkan transportasi yang bisa mengatasi kemacetan di Jakarta dengan mudah. Shopee menawarkan toko online dengan transaksi yang aman. Apple menawarkan kemewahan dan aspek artistik dalam produk.

  1. Saluran

Maksudnya adalah saluran yang digunakan untuk menyampaikan proposisi nilai kepada konsumen. Google jelas menggunakan saluran daring yakni website untuk memberikan layanannya. Gojek dan grab menggunakan saluran aplikasi android untuk layanannya. Untuk bisnis konvensional, saluran ini bisa berupa toko, tempat pembeli dan penjual bertemu. Atau marketplace, jika pebisnis berjualan secara online.

  1. Sumber Pendapatan

Sebuah bisnis yang sehat harus mempunyai sumber pendapatan yang baik. Uang yang dibayarkan oleh konsumen atas jasa atau produk kita itulah yang menjadi sumber pendapatan kita. Jika konsumen puas dan produk kita diminati, maka sumber pendapatan kita akan banyak. Namun sebaliknya jika perusahaan kita dikelola tidak dengan benar sehingga produksi mandeg, maka sumber pendapatan pun otomatis berkurang.

  1. Sumber Daya

Yaitu hal-hal yang dibutuhkan agar bisnis tetap berjalan, berupa modal dan sumber daya manusia. Modal diperoleh dari pendapatan yang diputar kembali. Pendapatan digunakan juga untuk menggaji karyawan. Sumber daya yang baik akan menghasilkan pelayanan yang baik. Sebaliknya sumber daya yang buruk akan membuat perusahaan berkinerja tidak maksimal.

  1. Hubungan Konsumen

Hubungan perusahaan dengan konsumen juga harus diperhatikan. Biasanya persoalan ini diserahkan kepada customer service untuk melayani keluhan pelanggan. Hubungan yang baik antar perusahaan dengan pelanggan akan meningkatkan loyalitas konsumen perusahaan tersebut.

  1. Aktivitas yang Dijalankan

Yakni usaha yang dijalankan oleh perusahaan, hal ini tentu sangat sederhana. Perusahaan sabun pastinya memproduksi sabun. Perusahaan ruang guru memproduksi bimbel online. Penjual makanan aktfitasnya memasak dan menyajikan makanan. Begitulah gambarannus

  1. Kerja Sama

Seorang pengusaha mesti memilih partner yang tepat dalam berbisnis. Partner yang tepat akan membantu bisnis kita berkembang. Namun partner yang salah boleh jadi akan menghancurkan bisnis kita, misalnya menipu kita.

  1. Struktur Biaya

Jika sumber pendapatan menghitung pemasukan yang didapat perusahaan, maka struktur biaya menghitung pengeluaran-pengeluaran apa saja yang dikeluarkan oleh perusahaan. Hal ini perlu dirinci agar perusahaan tidak mengeluarkan pengeluaran yang tidak perlu atau pemborosan. Dalam bisnis model canvas, 9 poin tadi dituangkan dalam bentuk canvas seperti gambar ini. Hal ini akan memudahkan kita presentasi kepada calon investor.