Meraih Keberkahan Hidup

KEBERKAHAN akan hadir dalam kehidupan sebuah masyarakat, salah satunya jika setiap individu menjauhi segala perbuatan dosa dan kemaksiatan. Sebab perbuatan dosa dan kemaksiatan mengundang kemurkaan Allah.

Meraih Keberkahan Hidup
ilustrasi foto

KEBERKAHAN akan hadir dalam kehidupan sebuah masyarakat, salah satunya jika setiap individu menjauhi segala perbuatan dosa dan kemaksiatan. Sebab perbuatan dosa dan kemaksiatan mengundang kemurkaan Allah. Bagaikan sebuah penyakit atau kotoran, kedua sifat buruk tersebut merupakan sesuatu yang membuat manusia tidak produktif dan melalaikan manusia dari kebaikan untuk beribadah kepada Allah SWT. Maka sudah sepantasnya setiap Muslim memperbanyak zikir dan berdoa agar terhindar dari dua macam keburukan tersebut di dunia, sehingga mencapai kebahagiaan di akhirat kelak.

Seorang ulama Mesir,  Ustadz Sayyid Qutb menjelaskan: “Keberkahan yang dijanjikan Allah kepada orang beriman dan bertakwa secara tegas dan meyakinkan itu, bermacam-macam jenis dan ragamnya. Isyarat yang diberikan nash Al-Quran itu menggambarkan limpahan yang turun dari semua tempat, bersumber dari semua lokasi, tanpa batas, tanpa perincian, dan tanpa penjelasan. Maka ia adalah berkah dengan segala macam warnanya, dengan segala gambaran dan bentuknya. Keberkahan yang dijanjikan kepada orang beriman dan bertakwa ialah bahwa keberberkahan itu kadang-kadang menyertai sesuatu yang jumlahnya sedikit, tetapi memberikan manfaat yang banyak serta diiringi dengan kebaikan, keamanan, kerelaan, dan kelapangan hati. Berapa banyak bangsa yang kaya dan kuat, tetapi hidup dalam penderitaan, tidak ada rasa aman, penuh goncangan dan krisis, bahkan menunggu kehancuran.”

Keberkahan akan hadir bersama ridha Allah SWT atas segala apa yang sudah dilakukan manusia sebagai hamba. Berjalan di jalan kebaikan merupakan sebuah berkah yang tak terkira. Mendapatkan kesempatan jadi manusia beriman dan bertakwa ialah berkah. Waktu yang luang dimanfaatkan untuk mengerjakan amal kebaikan ialah berkah. Jadi keberkahan yang melahirkan kebahagiaan, bukan semata dinilai dari kekayaan finansial atau kesehatan serta kekuatan fisik semata.

Berkah itu harus jauh dari dosa, sebagaimana Imam Ibnul Qayyim Al Jauziyah menyebutkan beberapa bahaya dan pengaruh dosa akan membawa manusia menjauh dari keberkahan. Pertama, dosa memperlemah kesadaran akan keagungan Allah dalam hati. Seorang yang penuh dosa tidak akan bersungguh-sungguh mengagungkan Allah. Hati dan pikirannya terasa berat sehingga membuat kakinya terasa malas dan berat berat untuk melangkah ke masjid dan menghadiri pengajian.     Badan sulit untuk bangun ketika mendengar suara azan, sehingga berdampak melalaikan shalat. Telinganya akan terasa sakit mendengarkan ayat-ayat Al Quran. Jika dibiarkan terlalu lama hati menjadi keras dan kehilangan sensifitas terhadap dosa. Tidak lagi terasa bergetar lagi hatinya ketika disebut nama Allah swt.