Ujian Membuktikan Nilai Keimanan
KEIMANAN seseorang bukanlah hanya dilihat dari rajin atau tidaknya dalam shalatnya, bukan tahajudnya yang mengagumkan, dan bukan pula baca Al-Qurannya, walaupun itu adalah salah satu tanda di antara bukti iman, tetapi keimanan sejatinya yaitu ketika seseorang lulus dalam ujian.

KEIMANAN seseorang bukanlah hanya dilihat dari rajin atau tidaknya dalam shalatnya, bukan tahajudnya yang mengagumkan, dan bukan pula baca Al-Qurannya, walaupun itu adalah salah satu tanda di antara bukti iman, tetapi keimanan sejatinya yaitu ketika seseorang lulus dalam ujian.
Surat Al-Ankabut ayat 2 dan 3 yang artinya,
“apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan saja mengatakan, “kami telah beriman” sedangkan mereka tidak diuji? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta”. Ujian merupakan goncangan berat dalam hidup ini yang dapat mengikis iman dan bisa menanggalkan keislaman, yang dengan ujian itu, Allah hendak membuktikan seseorang benar atau tidaknya imannya.
Ujian demi ujian sekarang ini sedang bergulir kepada seluruh umat muslim di dunia, sekarang umat ini sedang dalam fase yang ke empat, ini adalah fase yang terberat, karena khilafah sudah runtuh, daulah Islam di muka bumi ini tidak ada yang tegak dengan kewibawaannya. Pada fase yang ke empat ini rasulullah menyebutkan dalam sahih Bukhari bahwa “akan tiba masanya bagi kamu sekalian suatu masa, pada masa itu hari sekarang lebih buruk dari hari sebelumnya, dan hari esok akan lebih buruk dari hari ini.”. Hanya demi dunia mereka buang agamanya. Kita tidak pernah menyangka kita akan diuji oleh Allah SWT dengan ujian yang kita semua tidak inginkan, tapi syarat masuk surga adalah harus melalui semua ujian itu, ujian yang akan terjadi kepada kita dalam rangka iman kita sebagai tebusan nya.
Kita hanya hidup satu kali, hewan Allah ciptakan untuk tidak kekal, alam Allah ciptakan untuk tidak kekal pula, namun manusia Allah ciptakan untuk kekal, kita akan dibangkitkan nanti setelah kematian kita dari kehidupan yang sesaat ini, maka jangan sampai hidup yang sesaat di dunia ini menjadikan kita tidak dapat menikmati kehidupan kekal di akhirat yang akan kita songsong, kita akan bertanggung jawab terhadap apa yang telah kita perbuat sekarang ini, jangan sampai kita tergoda dengan nikmat dunia, atau lari dari ujian yang tidak seberapa.