Menteri Teten Gandeng Kopisetara Majukan Produk UMKM di Lima Destinasi Super Prioritas
Selain sedang memprioritaskan program-program agar Koperasi dan UMKM naik kelas, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya saat ini juga terus berupaya untuk mengangkat produk UMKM di lima destinasi super prioritas, salah satunya dengan menggandeng para pelaku usaha wisata yang tergabung dalam Koperasi Jasa Sentra Usaha Alam Nusantara (Kopisetara).

MONITORDAY.COM - Selain sedang memprioritaskan program-program agar Koperasi dan UMKM naik kelas, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan pihaknya saat ini juga terus berupaya untuk mengangkat produk UMKM di lima destinasi super prioritas, salah satunya dengan menggandeng para pelaku usaha wisata yang tergabung dalam Koperasi Jasa Sentra Usaha Alam Nusantara (Kopisetara).
"Koperasi Jasa Sentra Usaha Alam Nusantara ini adalah semacam Holding dari usaha-usaha yang kini sudah bertebaran dimana-mana. Salah satu dari lima produk UMKM yang jadi prioritas adalah wisata alam, mencakup home stay, pemandu, wisata alam, oleh-oleh, dan supply kebutuhan hotelnya. Kopisetara ini akan kami masukkan dalam tim lapangan yang nantinya memetakan potensi di masing-masing destinasi super prioritas, misalnya di Labuan Bajo seperti apa produk UMKM unggulannya atau di Likupang seperti apa," kata Menkop dan UKM Teten Masduki usai menerima pengurus Kopisetara di Jakarta, Selasa (28/1).
Menurut Teten, Kopisetara akan diikutkan dalam tim lapangan, karena mereka yang paling tahu produk apa saja yang cocok dijual di lima destinasi super prioritas itu.
" Kami juga sudah sounding ke Pak Presiden, ada koperasi yang bisa menjadi partner untuk mengembangkan produk UMKM di lima destinasi tersebut," kata Menkop dan UKM.
Menteri Teten mengharapkan, setelah pertemuan ini, segera ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkrit khususnya dari Kopisetara.
"Sesuai arahan Pak Presiden, saya ingin ada percepatan pemetaan potensi produk UMKM di lima destinasi super prioritas tersebut. Saya percaya Kopisetara bisa melakukannya karena anggota Kopisetara merupakan pelaku usaha wisata yang sudah eksis selama ini," harap Menteri Teten.
Selain itu, Menkop dan UKM juga menyatakan pihaknya akan memoderasi semua stake holder yang terkait dengan lima destinasi super prioritas ini seperti perusahaan fintech sampai pada lembaga perbankan dan BLU untuk masalah permodalan/pembiayaan.
Perlu diketahui, kelima destinasi super prioritas tersebut adalah Danau Toba (Sumut) Borobudur (DIY), Mandalika NTB), Labuan Bajo (NTT), dan Likupang (Sulut) yang sebelumnya sudah disaring pemerintah dari program 10 Bali baru atau yang dikenal juga sebagai 10 destinasi wisata prioritas.
Program pariwisata terkait pembangunan infrastruktur dasar untuk lima destinasi super prioritas itu sendiri ditargetkan selesai pada tahun 2020. Program ini diharapkan bisa menjadikan sektor pariwisata menjadi penghasil devisa terbesar.