DPR Minta Pemerintah Evakuasi WNI di Wuhan

Evakuasi ini sangat penting karena WNI yang saat ini bebas dari virus corona berpotensi untuk tertular virus, sehingga evakuasi harus menjadi solusi yang perlu dipikirkan serius.

DPR Minta Pemerintah Evakuasi WNI di Wuhan
Ilustrasi foto/net

MONITORDAY.COM - Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PPP Muhammad Iqbal mengaku banyak mendapat aspirasi agar WNI yang berada di Tiongkok khususnya Kota Wuhan segera di evakuasi ke tempat yang lebih aman. Hal ini dikatakan menyusul semakin meluasnya wabah virus corona dan telah memakan puluhan korban jiwa di daerah tersebut.

“Permintaan tersebut perlu ditanggapi oleh pemerintah Indonesia, mengingat saat ini WNI mengalami banyak keterbatasan di Wuhan dan kota-kota lainnya yang terisolir dari dunia luar,” ujar Iqbal, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (28/1).

Menurut Iqbal, Evakuasi ini sangat penting karena WNI yang saat ini bebas dari virus corona berpotensi untuk tertular virus, sehingga evakuasi harus menjadi solusi yang perlu dipikirkan serius.

Selain itu, Iqbal mengatakan, evakuasi juga diperlukan mengingat terisolir dari dunia luar ditambah kekhawatiran dan ketakutan yang mencekam bisa memberikan dampak  psikologis bagi WNI yang terisolasi tersebut .

“Jika solusi evakuasi ini diambil, pemerintah Indonesia tetap harus memastikan kesehatan mereka dan mereka tidak tertular virus corona. Para petugas yang mengevakuasi pun harus dipastikan dalam menjalankan tugasnya tidak tertular virus corona, sehingga evakuasi itu tidak malah menimbulkan masalah lain bagi Indonesia,” ungkapnya.

Iqbal mengatakan, pada dasarnya Ia mengerti alasan pemerintah China untuk mengkarantina semua orang yang saat ini berada di Wuhan dan kota-kota lainnya di China termasuk para WNI.

“Namun pemerintah Indonesia juga bisa menawarkan solusi agar para WNI di sana bisa dievakuasi agar bisa memenuhi kebutuhan hidup mereka yang selama ini sangat terbatas di Wuhan dan kota-kota lainnya,” ungkapnya.

Leih lanjut, Iqbal juga meminta agar pemerintah dalam hal ini KBRI dan KJRI yang berada di China harus aktif untuk mendata dan menjaga komunikasi dengan para mahasiswa pada khususnya dan WNI pada umumnya yang masih berada di kota-kota terisolir.