Cabut Gelar Aung Dan Susu Kyi, Sekjen Amnesti : Anda Tidak Lagi Mewakili Simbol Harapan, Keberanian, Dan Pembela Ham 

Pada hari ini (13/11) Amnesti Internasional mencabut gelar pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Kelompok HAM di Inggris hari ini menyatakan bahwa pencabutan gelar tersebut terkait dengan perlakuan Suu Kyi terhadap Muslim Rohingya yang tidak sesuai dengan penghargaan tersebut.

Cabut Gelar Aung Dan Susu Kyi, Sekjen Amnesti : Anda Tidak Lagi Mewakili Simbol Harapan, Keberanian, Dan Pembela Ham 

MONITORDAY.COM - Pada hari ini (13/11) Amnesti Internasional mencabut gelar pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi. Kelompok HAM di Inggris hari ini menyatakan bahwa pencabutan gelar tersebut terkait dengan perlakuan Suu Kyi terhadap Muslim Rohingya yang tidak sesuai dengan penghargaan tersebut.

"Hari ini kami cemas bahwa anda (Suu Kyi) tidak lagi mewakili simbol harapan, keberanian, dan pembela HAM," ungkap Sekjen Amnesti Kumi Naidoo, Selasa (13/11).

Pihak amnesti mengkritik Suu Kyi karena dianggap gagal menggenakan peran 'otoritas politik dan moral' dalam melindungi HAM di negaranya. Selain itu Suu Kyi juga dilucuti oleh sejumlah perhargaan lainnya karena tuduhan genosida terhadap kaum minoritas Muslim Rohingya.

Sebagaimana diketahui, krisis Myanmar terjadi saat pasukan militer mengerahkan kampanye brutal untuk menghabisi warga Rohingya. Kampanye yang dilakukan Agustus tahun lalu itu, mendorong 700.000 warga Rohingya mengungsi ke Bangladesh.

Mereka takut untuk pulang ke Myanmar yang mayoritas beragama Budha, sekalipun ada kesepakatan untuk dipulangkan.

Tetapi, militer Myanmar membantah pihaknya telah melakukan kesalahan. Mereka menganggap hal tersebut adalah cara sah untuk membasmi militan Rohingya.

Tetapi setelah pencari fakta-fakta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mencari kebenarannya, terbukti pasukan militer memang melakukan 'pembersihan etnis'. PBB juga telah menyiapkan dakwaan terhadap Panglima Militer Myanmar dan lima komandan agar bertanggung jawab terkait hal ini.