Menkop UKM Dorong Perempuan Milenial Berwirausaha

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mendorong kaum perempuan generasi muda milenial, khususnya mahasiswa, untuk berwirausaha. Pasalnya, banyaknya jumlah wirausaha menunjukkan tingkat kemajuan suatu negara.

Menkop UKM Dorong Perempuan Milenial Berwirausaha
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki

MONITORDAY.COM - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Menkop UKM), Teten Masduki mendorong kaum perempuan generasi muda milenial, khususnya mahasiswa, untuk berwirausaha. Pasalnya, banyaknya jumlah wirausaha menunjukkan tingkat kemajuan suatu negara.

“Makin tinggi tingkat enterpreneur suatu negara, makin maju negaranya. Dan sukses enterpreneur melalui program pemberdayaan masyarakat itu bila melibatkan perempuan sebagai agent of development,” kata Teten di Kampus Universitas Trilogi Jakarta, Jumat (22/11).

Menurut Teten, perempuan adalah agent of development, aset bangsa yang perannya sangat dibutuhkan dalam pembangunan.

Menurut Indeks Global Destination Cities 2018 oleh Mastercard International, bahwa Indeks pengusaha perempuan Indonesia menempati urutan ke-30 dengan skor 62,4 dari negara tertinggi adalah Selandia Baru (74,2), kemudian Swedia (71,3), Kanada (70,9), Amerika Serikat (70,8), Singapura (93,2), Portugal (69,1), Australia (68,9), Belgia (68,7), Filipina (68,0) dan Inggris (67,9).

“Itu berarti Indonesia terpaut selisih sebesar 11,8 dengan negara di peringkat pertama,” jelas Teten.

Lebih lanjut, Teten mengatakan pihaknya memiliki program Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki plafom sebesar Rp190 triliun dengan suku bunga sebesar 7 persen dan akan menjadi 5 persen pada 2020.

“Ini peluang sekaligus tantangan bagi generasi milenial perempuan untuk bisa memanfaatkannya. Pokoknya, bila anak muda berbisnis, kita akan bantu,” ucapnya.

Selain itu, Teten juga mengajak kaum milenial agar memanfaatkan kemajuan teknologi dalam berbisnis, dengan memasuki pasar digital alias e-commerce.

Menurut Asosiasi Penyelenggaraan Jasa Internet Indonesia (2018), pengguna internet di Indonesia mencapai 171,17 Juta Jiwa (64,8 persen dari total Populasi Penduduk di Indonesia).

Sebelumnya, McKinsey and Company salah satu perusahaan konsultan manajemen multinasional terbesar di dunia memproyeksikan pasar e-commerce Indonesia tahun 2022 akan tumbuh menjadi USD55 miliar hingga USD65 miliar (Rp808 triliun hingga Rp955 triliun).

Kepala Staf Kepresidenan Indonesia itu menyebutkan bahwa Indonesia memiliki pertumbuhan pasar E-Commerce terbesar di Asia-Pasifik (tumbuh 42 persen), diikuti Filipina (28 persen), Thailand (22 persen) dan Malaysia (14 persen).