Menko PMK Puan Maharani, Ingatkan Pentingnya Revolusi Mental

MONDAYREVIEW.COM, Malang - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani menjadi pembicara dalam kuliah umum di Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Selasa (27/9).
Dalam kesempatannya, Puan mengingatkan betapa pentingnya revolusi mental. Ia mengajak seluruh universitas dan seluruh elemen masyarakat serta pemerintah juga ikut serta melakukan gerakan revolusi mental.
"Banyak orang bertanya, revolusi mental seperti apa yang diinginkan pemerintah. Gerakan revolusi mental yang diinginkan oleh pemerintah adalah mindset bangsa yang berubah ke arah positif," tegasnya.
Puan menyampaikan, gerakan revolusi mental yang diharapkan pemerintah terkait dengan keseharian masyarakat bersikap mencerminkan kepatuhan, ketertertiban, dan keramahan serta kesantunan.
"Misalnya tidak membuang sampah sembarangan. Atau misalnya kita antri secara tertib. Bagaimana cara kita menerima tamu dengan senyum," ucap Puan yang juga putri dari Presiden Ke-5 itu.
Puan juga mengatakan, cara menyambut tamu di berbagai daerah di Indonesia tidaklah sama. Seperti cara warga Jawa Timur yang banyak bercanda. Bisa jadi, gaya warga Jawa Timur yang suka bercanda terasa fulgar bagi warga di daerah lain.
"Kadang kala culture shock itu bisa terjadi di mana-mana. Bagaimana kemudian kami menerima perbedaan budaya itu menjadi satu dalam kolaborasi budaya yaitu Indonesia," ucap dia.
Selain itu, Puan juga menyinggung adanya program bidik misi oleh pemerintah. Dia menyebutkan, program tersebut sangat bermanfaat, terutama bagi mahasiswa asal Indonesia bagian timur.
"Kami berharap akan ada keseimbangan antara Indonesia timur dan bagian barat. Pendidikan seimbang. Ini salah satu PR dari pemerintah dan universitas," ungkap Puan.
Terkait gerakan revolusi mental, gerakan ini akan menjadi gerakan nasional bila benar-benar menjiwa pada setiap anak bangsa yang ingin menjadikan bangsanya besar di masa yang akan datang.
AHMAD JAMALUDIN