Menko Perekonomian Ungkap Ekonomi Nasional Dampak Pandemi COVID-19 Semakin Pulih

Menko Perekonomian Ungkap Ekonomi Nasional Dampak Pandemi COVID-19 Semakin Pulih
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto/ Dok. Sekretariat Presiden

MONITORDAY.COM - Perekonomian nasional semakin mengalami pemulihan dari dampak pandemi COVID-19, hal tersebut tercermin dari tren positif pembalikan di beberapa indikator.

Demikian disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam acara Akselerasi Pemulihan Ekonomi yang digelar secara virtual dipantau redaksi dari Jakarta, Selasa (26/1/2021).

Airlangga menjelaskan, indeks keyakinan konsumen sudah membaik di level 96,5 pada Desember. Maka diharapkan bisa mencapai progres hingga 100 persen. 

Adapun salah satu indikator terjadinya pemulihan merupakan indeks keyakinan konsumen (IKK) yang telah mencapai 96,5 pada Desember 2020 karena 50 persen dari perekonomian basisnya adalah konsumsi.

Hal tersebut dapat dilihat dari PMI Manufaktur yang telah mencapai 51,3 per Desember 2020 serta impor barang baku dan barang modal yang sudah meningkat.

Kemudian adalah kredit usaha rakyat (KUR) yang telah meningkat pada 2020 kemarin sudah mencapai target 100 persen yaitu Rp190 triliun.

"Kalau kita melihat sektor yang lebih supermikro ataupun kecil itu penggunaan dari finansial teknologi juga angkanya sudah baik sudah mencapai Rp140 triliun," ujarnya.

Selanjutnya adalah ketahanan sektor eksternal yang turut terjaga dengan baik yaitu ditunjukkan melalui surplus neraca perdagangan sebesar 21,7 miliar dolar AS.

Lebih lanjut, Airlangga menilai hal tersebut menunjukkan bahwa ekspor Indonesia masih bergerak dengan didukung oleh beberapa produk manufaktur yaitu minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya, batu bara, logam elektronik, perhiasan, dan industri kertas.

"Itu beberapa sektor yang bisa menopang pemulihan perekonomian nasional," imbuhnya.

Selain itu, sentimen positif juga terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang pada Januari 2021 membaik sehingga menunjukkan bahwa kepercayaan dari investor terhadap situasi Indonesia.

"Kita lihat juga terkait dengan rupiah dengan indeks 100 per 31 Maret 2020. Indonesia adalah salah satu negara yang mampu menjaga pergerakan nilai tukar dibandingkan dengan negara-negara lain," ungkapnya.

Oleh karena itu, Airlangga optimis bahwa perekonomian Indonesia tahun ini akan mampu tumbuh sekitar 4,5 persen sampai 5,5 persen yang akan didorong oleh berbagai kebijakan dari pemerintah.

"Tentunya, kita harap dengan apa yang diupayakan pemerintah untuk mengerem pandemi dengan pembatasan kegiatan masyarakat yang dalam dua minggu lagi sampai 6 Februari," tukasnya.