Menjadi Sekolah Sesuai Zamannya

SMKN 3 Denpasar Bali mengembangan konsep wirausaha berbasis sosial dan lingkungan. Menjadi modal untuk bisa kreatif dan produktif dalam persaingan global

Menjadi Sekolah Sesuai Zamannya
SMKN 3 Denpasar

MONDAYREVIEW- Sebagai sekolah rujukan SMKN 3 Denpasar Bali harus terus berbenah. SMK dalam bidang pariwisata ini, menunjukan kinerjanya salah satunya melalui kegiatan ekspose, yaitu  mempromosikan dan mempublikasikan aktivitas sekolah dan hasilnya berupa produk dan jasa. “Untuk menjadi rujukan, kami harus berorientasi pada keunggulan,” tegas Drs. AA Bagus Wijaya Putra, M.Pd. Kepala SMKN 3 Denpasar.

 

Pada tahun 2016, SMKN 3 Denpasar lolos dalam nominasi SMK Rujukan binaan Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata ( P4TK Bisbar ) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, SMK ini juga masuk dalam program revitalisasi pendidikan kejuruan dalam bidang pariwisata, sebagaimana yang diamanatkan dalam Inpres No 9 Tahun 2016

 

SMKN 3 Denpasar  berada di Jalan Tirtanadi No. 19 Sanur Kecamatan Denpasar Selatan Kota Madya Denpasar.  Lokasi sekolah sangat strategis dekat kawasan Kuta dan Bandara Internasional Ngurah Rai. Sekolah ini mulai dibangun pada tahun 1976 dengan 4 program keahlian yaitu Akomodasi Perhotelann, Tata Boga, Tata Kecantikan (Kulit dan Rambut) dan Tata Busana.  Sekolah yang dibangun di atas lahan 3 hektar ini terus dikembangkan agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dan dunia industri.

 

SMKN 3 Denpasar memiliki potensi yang besar, sebagaimana yang ditargetkan dalam program revitalisasi. Menurut AA. Bagus, Semua kompetensi keahliannya yang ada sudah terakreditasi A, memiliki sistem dan sertifikasi manajemen mutu (ISO), kekurangan guru produktif dapat diatasi dengan guru berkeahlian ganda, karena sekolah sudah berkembang menjadi training center. “Meski demikian, masih ada kesulitan terbatasnya guru sebagai assessor, sehingga diperlukan pelatihan assessor,” jelasnya.

 

SMKN 3 Denpasar sudah banyak menjalin kerja sama industry, untuk mendukung program link and match, antara lain bisa dimanfaatkan untuk praktek kerja industry dan rekrutmen tenaga kerja. Banyak perusahaan yang menaruh kepercayaan pada SMKN 3 Denpasar, karena keahlian para siswa sudah teruji dalam sertifikasi.  Menurut AA. Bagus, pengembangan program-program sekolah selalu disesuaikan dengan perkembangan industri, kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pengetahuan untuk menjaga eksistensi sekolah sesuai jamannya.  

 

SMKN 3 Denpasar berhasil menembus 25 terbaik dalam ajang Toyota Eco Youth ke-10 pada tahun 2016.  Prestasi membanggakan ini diperoleh setelah dua siswanya berhasil mengolah limbah dari daun kering sebagai alternatif bahan pengganti kayu. Kedua siswa Ni Komang Triandewi dan Ida Ayu Dianggreni, mampu bersaing dengan 2.500 proposal dari SMA/ SMK se-Indonesia yang turut ambil bagian dalam kompetisi yang mengusung tema Ecosociopreneur.

 

Limbah dauh kering bisa dijadikan bahan alternatif pengganti kayu. Caranya, daun kering dikumpulkan dari lingkungan sekolah dan sekitar rumah, kemudian dicacah dan diayak kembali supaya labih halus untuk kemudian dicampur dengan lem resin dan lem hardener.  Setelah itu, dituangkan pada cetakan yang sudah dipersiapkan, sampai mengeras selama 24 jam lebih. Berdasarkan penelitian dua siswa kreatif ini, diketahui daun kering memiliki sifat-sifat terbuat dari bahan organik, keras, tidak dapat ditekuk (kaku), tidak tergores ketika digores, tidak pecah ketika terkena benturan atau dibanting, dan ringan.  

 

SMKN 3 Denpasar sangat peduli dengan kegiatan wirausaha yang berbasis sosial dan lingkungan. “Ini bisa menjadi modal anak-anak kita untuk kreatif dan produktif,” kata AA. Bagus. Untuk mendekatkan para siswa dengan dunia kerja,  SMK Negeri 3 Denpasar memiliki hotel atau e-dotel. Hotel ini tidak hanya difokuskan untuk praktik siswa perhotelan tetapi juga disewakan untuk umum.

 

SMKN 3 Denpasar juga tengah mengembangkan inovasi pembelajaran dalam bentuk  Teaching Factory. Masing-masing kompetensi keahlian memulai kegiatan teaching factory dengan memfokuskan pada satu atau beberapa unit seperti : Kompetensi Keahlian  Akomodasi Perhotelan : yang dikembangkan laundry dan Edotel.  Kompetensi Keahlian Tata Boga : yang dikembangkan Kue dan nasi kotak/catering. Kompetensi keahlian Tata Busana : pembuatan busana wanita/pria, linen dan Kompetensi keahlian Tata Kecantikan : Perawatan rambut dan Kulit / salon

 

Prestasi yang diraih siswa SMK Negeri 3 Denpasar ini tak lepas dari peran guru, fasilitas pembelajaran dan pengelolaan sekolah. Beberapa guru senior juga kerap ditunjuk menjadi narasumber dalam pelatihan-pelatihan. Hampir semua guru sudah mengikuti magang industri dan berbagai pelatihan, serta mengikuti berbagai lomba untuk menguji kompetensinya.

 

Setelah program revitalisasi, Menurut AA. Bagus, SMKN 3 Denpasar  mendapat banyak perubahan, terutama penambahan jumlah sarana, sehingga lebih memudahkan sekolah dalam memberikan layanan pembelajaran kepada siswa. Selain itu, adanya penyelarasan kurikulum sebagaimana yang dibutuhkan industri.   “siswa bisa belajar dengan lebih baik, karena kurikulum sudah disusun bersama industri, sehingga aplikatif dan sesuai kebutuhan,” jelasnya.

 

Tentu saja, masih banyak yang harus ditingkatkan tidak sekedar sarana dan kurikulum. Peningkatan mutu guru, inovasi pembelajaran dan kerjasama industri, juga bisa memacu para siswa untuk lebih berkualitas, hingga kelak mereka bisa bersaing di era kompetisi global ini.