Menguatkan Peran SMK dalam Pembangunan Desa
SMK membangun desa seperti namanya merupakan sebuah ikhtiar menjadi SMK memberikan kontribusi bagi desa.

MONDAYREVIEW.COM – SMK membangun desa merupakan sebuah gagasan yang dicetuskan oleh Dr. Marlock Direktur Forum Peduli Pendidikan Pelatihan Menengah Kejuruan Indonesia (FP3MKI). SMK membangun desa seperti namanya merupakan sebuah ikhtiar menjadi SMK memberikan kontribusi bagi desa. Hal ini diwujudkan melalui sinergi antara SMK dengan pemerintah desa. Gagasan ini lahir karena mayoritas SMK di Indonesia berdomisili di pedesaan. Oleh karena itu jika program SMK membangun desa dapat terwujud secara merata, maka baik SMK maupun desa akan mendapatkan banyak manfaat.
Selama ini SMK masih mendapatkan beragam stigma negatif dari masyarakat. Hal ini dipicu oleh hasil survey Badan Pusat Statistik yang menyatakan bahwa SMK adalah penghasil pengangguran tertinggi di Indonesia. Sebagian SMK juga masih dicitrakan sebagai sekolah tukang tawuran. Stigma negatif ini berusaha ditepis dengan membuktikan bahwa SMK mampu memberikan solusi bagi permasalahan bangsa. Salah satunya adalah dengan program SMK membangun desa. Diharapkan SMK bisa berkontribusi nyata bagi masyarakat dimulai dari pedesaan.
Menurut Dr. Marlock, SMK adalah Sekolah Menghapus Kemiskinan. Plesetan yang bernada positif ini tak boleh hanya menjadi slogan, namun harus diwujudkan. Caranya dengan membuat SMK bisa membuat desa menjadi pusat industri. Hal ini sudah terlaksana di beberapa tempat yang dibina oleh Dr. Marlock. Ada sebuah desa penghasil kelengkeng karena bekerja sama dengan SMK. Ada juga yang menghasilkan kerupuk dan nangka bahkan tauge. Sebuah produksi yang terlihat sederhana namun berdampak besar bagi kemajuan masyarakat di pedesaan. Utamanya dalam menghadang laju urbanisasi, dimana banyak anak muda memilih bekerja di kota dibanding memajukan desa.
Adanya program SMK membangun desa mengajak agar anak-anak muda di desa khususnya siswa dan alumni SMK untuk tidak pindah ke kota namun bekerja bersama memajukan desa. Ada sebuah kisah menarik yang dituturkan oleh Dr. Marlock. Suatu ketika ada seorang pemuda desa bekerja di sebuah supermarket di kota. Supermarket tersebut menjual sayur. Pemuda ini kaget saat tahu sayur yang dijual di sana adalah produksi ayahnya. Yang membuat kaget lagi adalah sayur tersebut dijual dengan harga yang jauh lebih mahal dibanding dengan harga jual di desanya.
Pemuda tersebut kemudian kembali ke desa dan membantu ayahnya untuk memasarkan sayur. Dia mengemasnya dengan baik dan memutus mata rantai distribusi yang selama ini menguntungkan tengkulak dibanding petani. Akhirnya pemuda tersebut memperoleh keuntungan yang lebih baik dibanding dengan gaji yang diterimanya saat menjadi karyawan super market. Menurut Dr. Marlock, menjadi karyawan itu kerja maksimum, upah minimum. Sementara menjadi wirausaha dengan memberdayakan produk desa, kerja minimum namun upah maksimum.
SMK membangun desa tak berarti harus selalu mengembangkan pertanian. Namun semua jurusan SMK bisa disinkronkan dengan beragam jurusan yang ada di SMK. Misalnya ada jurusan rekayasa perangkat lunak, hal ini bisa digunakan untuk membuat pusat data atau website bagi desa agar bisa memasarkan produknya. Ada juga jurusan manajemen bisnis, hal ini bisa membuat siswa SMK diberdayakan untuk mengurus Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Ada jurusan tata boga, hal menjadi peluang bagi siswa atau alumni SMK untuk mengolah produk desa menjadi makanan yang bernilai jual tinggi.
Terakhir, menurut Dr. Marlock SMK membangun desa harus bersifat saling menguntungkan. Desa harus diuntungkan oleh SMK, sebaliknya SMK pun mendapatkan keuntungan dari desa. Hal ini perlu dimulai dari komunikasi yang baik antara kepala sekolah dengan kepala desa. Komunikasi merupakan langkah awal yang penting yang akan dilanjutkan dengan kemitraan strategis. Setelah kerja sama terbangun kemudian dilakukan pemetaan oleh SMK dan desa terkait apa yang bisa dilakukan untuk menyejahterakan masyarakat desa. Program ini telah diwujudkan oleh Dr. Marlock di banyak daerah, bisa dilihat perkembangannya dalam akun instagram @pedulismk.