Menghargai Jasa Guru

MONITORDAY.COM - "Law lal murabbii maa 'araftu Rabbii". Kalau bukan karena seorang guru, aku tidak akan mengenal Tuhanku. Begitulah bunyi pepatah Arab yang menjelaskan jasa guru bagi kehidupan kita.
Siapapun yang sukses dan berhasil dalam hidup, tidak akan lepas dari jasa guru-guru mereka. Nabi Muhammad SAW mempunyai keistimewaan diajari oleh Allah SWT melalui perantara Malaikat Jibril. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW menyatakan bahwa Allah SWT yang mengajarinya dan itulah sebaik-baik pengajaran.
Dalam Al Qur'an dikisahkan mengenai Nabi Khidir yang mengajari Nabi Musa ilmu hikmah. Dimana pada mulanya Musa tidak memahami apa yang dilakukan Khidir. Namun akhirnya Khidir membuka rahasianya kepada Musa. Musa pun mengerti maksud dari perilaku Nabi Khidir yang memperbaiki sebuah rumah, membunuh seorang anak dan memperbaiki perahu.
Para ulama besar pun tidak bisa lepas dari peran guru yang mengajari mereka. Ulama-ulama di masa lalu tak segan untuk bepergian ke luar negerinya untuk mencari guru yang bisa mengajarinya. Mereka juga sangat menghargai dan memuliakan para guru. Tak heran keilmuan Islam berkembang karena penghargaan terhadap guru yang sangat tinggi.
Sayangnya persoalan mengenai kesejahteraan guru masih menjadi pekerjaan rumah bagi bangsa ini. Guru masih dianggap sebagai profesi rendah yang tidak menjanjikan secara materi. Guru digelari pahlawan tanpa tanda saja untuk membesarkan hati di tengah kondisi kesejahteraannya yang tak kunjung membaik.
Tak hanya rendah dalam ekonomi, beban dan tanggung jawab guru pun bertambah dengan kenakalan murid-murid hari ini. Jika pada masa lalu saat ada murid nakal, maka orang tua mengizinkan guru untuk memberi hukuman, hari ini terkadang guru yang disalahkan saat menghukum muridnya.
Di tengah benang kusut masalah yang harus diselesaikan, sebagai bisa mulai dengan hal yang sederhana. Mari kita berakhlak baik kepada guru-guru kita terlepas dari banyak kekurangan mereka. Guru kita mungkin bukan guru terbaik di dunia. Guru kita mungkin tidak berhasil membuat kita menjadi siswa yang pintar. Namun mereka tetap berjasa bagi kita.