Mengenang Kelahiran Baginda Rasullah
NABI Muhammad saw. dilahirkan pada saat peristiwa besar yang dikenal dengan tahun ‘Gajah’

NABI Muhammad saw. dilahirkan pada saat peristiwa besar yang dikenal dengan tahun ‘Gajah’, yakni tahun dimana Abraham al-Asyram berusaha menyerang Mekah dan hendak menghancurkan Kabah. Hingga Allah Swt. menggagalkan dengan mukjizat yang luar biasa, yang diceritakan di dalam al-Qur’an. Syeikh Zahid Al-Kautsari menyatakan, ”Tidak ada bantahan lagi bahwa riwayat yang menyatakan Nabi Lahir tanggal 9 (Rabi’ul Awwal) yang benar, karena perhitungan matematis tidak akan meleset.” (Ma Syaa wa Lam Yastbut Fi Siratin Nabi, hal. 8)
Adanya perbedaan pendapat dalam penentuan hari dalam sejarah sangatlah lumrah, karena Nabi dilahirkan ditengah kaum ummi yang belum dapat membaca dan menulis. Lalu Pertanyaannya, mengapa mayoritas Negara Islam memilih tanggal 12 Rabiul Awal?
Pemilihan tanggal 12 Rabiul Awal adalah lebih waspada dan supaya keluar dari perbedaan. Syeikh Zahid al-Kautsari menjelaskan ”Karena pada tanggal itu, kelahiran Nabi sudah dapat dipastikan menurut semua pendapat. Perayaannya disepakati pada tanggal 12 supaya keluar dari khilaf mufasir. Karena pada tanggal 12 meskipun tidak tepat, tapi Nabi saw sudah pasti telah lahir.”(lihat, Maqalat Al akutsari, hal. 363)
Nasabnya yakni Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muththalib (namanya Syaibatu al-Hamid) bin Hisyam bin Abdi Manaf (namanya al-Mughirah) bin Quraisy (namanya Zaid) bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin Khuzaimah bin Mudrikah bin Ilyas bin Mudhar bin Nazar bin Mu’iddu bin Adnan.
Itulah nasab Rasulullah saw yang telah banyak disepakati oleh para ahli tafsir. Yang lain dari yang telah disebutkan di atas masih diperselisihkan. Akan tetapi, hal yang sudah tidak diperselisihkan lagi, bahwa Adnan termasuk anak Ismail, Nabi Allah, bin Ibrahim, kekasih Allah. Dan bahwa Allah swt telah memilihnya (Nabi Muhamad) dari kabilah yang paling bersih, keturunan yang paling suci dan utama. Tak sedikitpun bekas-bekas jahiliyah yang terdapat di dalam nasabnya.
Muslim meriwayatkan dengan sanadnya dari Rasulullah saw, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah memilih Kinanah dari anak Isma’il dan memilih Quraisy dari Kinanah, kemudian memilih Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim.”
Rasulullah dilahirkan dalam keadaan yatim. Bapaknya Abdullah, meninggal ketika ibunya sedang mengandung dua bulan. Lalu ia diasuh oleh kakeknya Abdul Muththalib, dan disusuinya sebagaimana tradisi Arab waktu itu kepada seorang wanita Bani Sa’ad bin Bakar, bernama Halimah binti Dzu’aib. Halimah (yang berarti lemah lembut) kemudian membawa Muhammad ke dusunnya.
Halimah pun tiba di tempat tinggalnya, di daerah Bani Sa'ad, lalu beliau menyapihnya. Dia (Rasulullah) tumbuh dengan baik, bahkan sebelum usia dua tahun pun sudah tumbuh sehat dan pesat.
[Mrf]