Chelsea Valencia, Putuskan Mualaf Kala Temukan Ketenangan dalam Islam
Chelsea yang lahir dari keluarga yang seluruhnya beragama Nasrani itu, mantap memeluk Islam saat dirinya mengaku dalam hidupnya butuh sebuah ketenangan.

HIDAYAH datang pada siapa saja yang telah dipilih. Mungkin kata-kata itu yang tepat menggambarkan kisah Chelsea, seorang perempuan Nasrani yang mantap mengucap syahadat untuk pertama kali di Masjid Raya Jakarta Garden City (JGC), Cakung, Jakarta Timur, pada Rabu (12/5) siang usai sholat dzuhur.
Chelsea yang lahir dari keluarga yang seluruhnya beragama Nasrani itu, mantap memeluk Islam saat dirinya mengaku dalam hidupnya butuh sebuah ketenangan. Masalah yang silih berganti datang menghampirinya membuat Ia berpikir bahwa agama Islam akan memberi solusi atas berbagai masalah itu.
"Selama ini masalah yang datang membuat saya gundah dan butuh sebuah ketenangan. Dan Islami-lah yang saya temukan," tuturnya.
Chelsea berkeyakinan, Islam yang kini dipeluknya atas dasar kemauan sendiri itu akan membuatnya bisa menjalani hidup lebih baik. "Insya Allah hidup akan diberi kelancaran dan kebahagiaan," ujarnya.
Chelsea dibimbing untuk bersyahadat oleh Pembina Masjid Raya JGC Muchlas Rowie. Sebelumnya Muchlas menanyakan satu hal pada perempuan bernama lengkap Chelsea Valencia Manja itu soal keputusannya untuk memeluk Islam.
"Apakah saudari chelsea masuk Islam atas kemauan sendiri atau terpaksa?". Seraya dijawab spontan oleh chelsea, "Murni atas kemauan sendiri,".
Menurut Muchlas, hal itu penting untuk ditanyakan, karena pada dasarnya tidak ada paksaan dalam beragama. "Laa Ikraha Fiddiin," tuturnya mengucapkan ayat Quran.
Chelsea pun dibimbing oleh Muchlas untuk bersyahadat. Awalnya agak terbata, namun dengan beberapa kali diulang akhirnya dua kalimat syahadat terucap oleh Chelsea. Ia terharu, bahagia, dan air matanya menetes.
Chelsea merasa bangga telah masuk Islam, menempuh hidup yang baru di bawah aturan syariat Islam.
"Saya merasa bangga bisa masuk Islam, sekaligus juga terharu karena saya memulai hidup yang baru," ucap Chelsea sambil menyeka air matanya.
Chelsea merupakan salah satu manusia yang dipilih untuk menerima hidayah. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Muchlas Rowie juga pada saat itu bahwa Hidayah merupakan anugerah besar yang diberikan kepada orang-orang terpilih. "Hidayah tidak diberikan kepada sembarang orang," ujarnya.
Muchlas menceritakan bahwa seorang sahabatnya yang beragama Kristen juga beberapa waktu lalu telah memutuskan untuk memeluk Islam.
Peritiswanya begitu singkat, sang sahabat yang merupakan seorang presenter sepak bola, seusai memandu acara sampai subuh hari dan mendengar suara adzan, seakan membimbingnya untuk berjalan ke Masjid.
"Sesimpel itu, padahal saya tahu Ia orang yang taat pada agama lamanya, tapi ini hanya karena mendengar adzan subuh," ujar Muchlas.
"Memang hidayah itu datangnya pada orang yang telah dipilih, dan tidak akan bisa menolaknya," lanjut dia.
Seperti juga Chelsea, Ia berharap setelah memeluk Islam, akan menjadi manusia yang lebih baik, dan mendapat ridha dari Allah SWT. Selain itu, Ia juga berharap kedepan keluarganya pun ikut menjemput hidayah dan akan masuk Islam.
"Di waktu yang akan datang semoga Ibu juga akan memeluk Islam," ucapnya.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid JGC, Profianto, mengucapkan selamat kepada Chelsea karena telah kembali ke pangkuan Islam. Menurut dia, pada dasarnya manusia terlahir dalam keadaan Islam, namun lingkungan dan keluarganya yang membuat Ia menjadi non-muslim.
"Syukur Alhamdulillah mba Chelsea telah kembali pada Islam," ujarnya.
Ia berharap, semoga Chelsea diberikan keberkahan dan sifat Istiqomah dalam menjalankan Islam.
"Saya mewakili jamaah masjid JGC mengucap selamat kepada mba Chelsea karena telah kembali pada pangkuan Islam. Semoga Allah memberkahi, dan memberikan keistiqomahan," ucap Profianto.