Mengenal Lebih Dekat Penguatan Pendidikan Karakter

Kemdikbudmelakukan pengarusutamaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang merupakan poros utama perbaikan pendidikan nasional.

Mengenal Lebih Dekat Penguatan Pendidikan Karakter
Mendikbud Muhadjir Effendy (Monday Review/Toni Dwi Saputra)

MONDAYREVIEW.COM – Jika merujuk pada negara-negara Skadinavia, terutama Denmark yang indeks kebahagiaan di tingkat global tertinggi, pendidikan difokuskan untuk membangun akarnya, yakni karakter. Ada pun Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melakukan pengarusutamaan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) yang merupakan poros utama perbaikan pendidikan nasional.

Ada pun lima nilai utama pada Penguatan Pendidikan Karakter yakni:

Religius – nilai karakter religius mencerminkan keberimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang diwujudkan dalam perilaku melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan yang dianut, menghargai perbedaan agama, menjunjung tinggi sikap toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama dan kepercayaan lain, hidup rukun dan damai dengan pemeluk agama lain.

Nasionalis – merupakan cara berpikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bangsa dan negara serta menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan golongan.

Mandiri – sikap dan perilaku tidak bergantung pada orang lain dan mempergunakan segala tenaga, pikiran, dan waktu untuk merealisasikan harapan, mimpi, dan cita-cita.

Gotong Royong – tindakan menghargai semangat kerjasama dan bahu membahu menyelesaikan persoalan bersama, menjalin komunikasi dan persahabatan, memberi pertolongan kepada yang membutuhkan.

Integritas – nilai yang mendasari perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, memiliki komitmen dan kesetiaan pada nilai-nilai kemanusiaan dan moral.