Mendikbud Minta Saran Praktisi Pendidikan

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Keinginan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mewujudkan pendidikan bermutu tinggi (adiluhung) rupanya tak sekadar kata-kata.

Mendikbud Minta Saran Praktisi Pendidikan
source: batam.tribunnews.com

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta - Keinginan pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) untuk mewujudkan pendidikan bermutu tinggi (adiluhung) rupanya tak sekadar kata-kata. 

Kemarin, para praktisi pendidikan bertemu dengan Mendikbud Muhadjir Effendy. Dalam pertemuan tersebut, para pakar memberikan masukan dan pandangan tentang pendidikan Indonesia agar lebih berkualitas.

Ketua Umum Komnas Perlindungan Anak, Seto Mulyadi menjelaskan, diskusi ini merupakan bentuk komunikasi dengan orang-orang pemegang kekuasaan pendidikan di Indonesia.

"Jadi berbagai masukan diskusi membuat bagaimana pemerintah bisa menjalankan kebijakan dengan lebih tepat soal pendidikan," kata pria yang akrab disapa Kak Seto di Kantor Kemendikbud, Senayan, Jakarta, kemarin.

Ia sepakat dengan saran salah satu nara sumber yang hadir, yakni motivator Tung Desem Waringin ihwal. Tung Dasem memberikan masukan tentang mengajarkan cara belajar pada anak, cara mengelola keuangan dan sebagainya. 

Selain itu, selama ini menurut Kak Seto, pelajar selalu dididik menguasai matematika, namun tidak pernah diajarkan cara menerapkannya dalam kehidupan.

"Kasarnya, buat apa sekolah," ujar dia.

Kemudian, ia melanjutkan, yang tidak kalah penting yakni terkait kreativitas. Selama ini, menurutnya anak-anak hanya diajarkan bagaimana mencari informasi tentang kreativitas. Namun, sedikit sekali ruang untuk mencipta dan berinovasi.

"Sehingga begitu masuk ke hutan belantara anak-anak tidak tahu harus bagaimana," tuturnya.

Sementara itu, Mendikbud Muhadjir mempersilahkan siapapun untuk memberikan masukan untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Ia sadar, pendidikan di Indonesia merupakan hajat hidup orang banyak.

"Kami terbuka dapatkan masukan semua pihak soal pendidikan, soalnya ini investasi besar tak bisa langsung dirasakan," tutup dia.

FAHREZA RIZKY