Mencari Pejuang Kemanusiaan, Maarif Institute Helat MAARIF Award 2018
MAARIF Award merupakan ikhtiar menemukan prbadi-pribadi penggerak dan tangguh yang berjuang untuk kemanusiaan di tingkat akar rumput.

MONITORDAY.COM, Jakarta - Untuk menjawab kerinduan akan keteladanan para pemimpin di ranah lokal, MAARIF Institute kembali mencoba mencari jalan keluar atas kemarau panjang kepemimpinan melalui agenda MAARIF Award. Perhelatan pemberian penghargaan ini diharapkan dapat memunculkan para pemimpin lokal yang memperjuangkan nilai-nilai keindonesiaan dan kemanusiaan.
“Tahun 2018 sebagai tahun politik sepatutnya dapat dijadikan momentum memerkuat persaudaraan kebangsaan, dengan melahirkan para pemimpin yang mampu merajut harmoni antar sesama anak bangsa tanpa tersekat batas-batas primordialitas”, kata Muhammad Abdullah Darraz, Direktur Eksekutif MAARIF Institute dalam acara Konferensi Pers, Kamis (8/2).
Setelah sebelumnya digelar pada tahun 2016, MAARIF Award kembali digelar tahun 2018 ini. MAARIF Award adalah program penghargaan dua tahunan yang digelar oleh Maarif Institute. Penghargaan ini diberikan untuk mengangkat model-model keteladanan dan kepemimpinan lokal dengan komitmen terhadap nilai-nilai kebhinekaan, anti kekerasan, dan anti diskriminasi.
”Ibarat oase yang menyuntikan harapan baru (new hope) dan menumbuhkan model-model alternatif (role models), para pemimpin ini diharapkan dapat melakukan penguatan dan pemberdayaan masyarakat sipil dalam upaya pencegahan kekerasan sektarian dan sekaligus mampu menjembatani hubungan antar agama di kalangan masyarakat akar rumput,” ujar Darraz.
MAARIF Award merupakan ikhtiar menemukan prbadi-pribadi penggerak dan tangguh yang berjuang untuk kemanusiaan di tingkat akar rumput. ”Penyelenggaraan Award tahun 2018 diharapkan dapat menemukan sosok ataupun institusi yang mampu menjadi antitesis sekaligus strategi cerdas dalam menanggapi tantangan kemajemukan yang kini membayangi masyarakat Indonesia,” terang Sudhamek AWS selaku dewan juri MAARIF Award 2018.
Jurnalis senior, Arif Zulkifli yang juga menjadi dewan juri MAARIF Award 2018 menyebut bahwa MAARIF Award mencari orang-orang baik yang memiliki rekam jejak kerja kemanusiaan yang kuat dan teruji. ”Integritas menjadi salah satu unsur penilaian dalam mencari orang baik tersebut.” terangnya di kantor MAARIF Institute.
Publik juga bisa turut terlibat dalam program ini. Keterlibatan tersebut dalam bentuk perekomendasian atau pengajuan nama-nama yang dianggap layak untuk mendapatkan MAARIF Award. MAARIF Institute telah menyediakan formulir pencalonan yang bisa diunduh di website maarifinstitute.org/about-maarif-award/. Pengiriman berkas pencalonan diterima selambatnya pada 25 Maret 2018. Seluruh berkas pencalonan itu bisa dikirimkan via surat elektronik ke maarifaward@maarifinstitute.org atau bisa juga dikirim langsung ke MAARIF Institute Jl. Tebet Barat Dalam 2 No. 6 Tebet, Jakarta Selatan 12810.
[Msi]