Menariknya Hasil Lomba Patiseri Siswa SMK

Menariknya dari lomba ini, yaitu hasil dari kreasi siswa dalam menyajikan kue-kue dengan unik. Beberapa pengunjung terlihat antusias memperhatikan satu demi satu sambil sesekali mengambil gambar dengan kamera ponsel mereka.

Menariknya Hasil Lomba Patiseri Siswa SMK
Hasil lomba Patiseri dalam LKS SMK 2019, di SMKN 6 Yogyakarta. (Foto: Faisal Maarif)

MONITORDAY.COM - Dalam gelaran lomba Kompetensi Siswa (LKS) SMK 2019, ada salah satu lomba yang cukup menarik untuk diikuti. Yakni Patisserie and Confectionery, di mana para peserta berkompetisi untuk mengolah dan menyajikan berbagai jenis kue.

Menariknya dari lomba ini, adalah hasil dari kreasi siswa dalam menyajikan berbagai jenis kue secara unik. Beberapa pengunjung terlihat antusias memperhatikan satu demi satu sambil sesekali mengambil gambar dengan kamera ponsel mereka. 

Sefrina, salah satu pengunjung mengaku tertarik melihat hasil-hasil dari perlombaan itu. Meski tak begitu paham terkait kriteria apa saja yang dinilai dalam lomba tersebut, namun melihat keunikannya Ia mengaku berminat untuk mencoba terjun membuatnya. 

"Bagus, suka liatnya. Meskipun tidak begitu mengerti soal patiseri ini, tapi bagus diliatnya, jadi berminat ikut ini," ujar dia, saat ditanya di sela melihat-lihat hasil lomba Patiseri, di SMKN6 Yogyakarta, Kamis (11/7). 

Perlombaan tersebut menarik juga bagi mereka yang terjun di bidang yang sama secara profesional. Salah satunya adalah Hilman, pengunjung yang juga cukup antusias melihat-lihat hasil perlombaan tersebut. Ia menilai, cukup bagus hasil kreasi dari siswa SMK tersebut, tinggal beberapa hal saja yang perlu di kembangkan. 

"Kebetulan saya kerja di bidang yang sama, ingin melihat kemajuan anak SMK sekarang di level kompetisi. Sejauh ini sudah baik, tinggal dibantu di kembangkan saja," ujarnya. 

Hilman menilai, beberapa daerah dalam hal ini memang masih perlu untuk dibantu terkait fasilitas dalam rangka meningkatkan kualitasnya. "Yang di daerah-daerah itu yang harusnya agak dibantu untuk pengembangannya, mungkin untuk di kota-kota besar agak maju, dan daerah-daerah lain saja yang perlu dibantu kualitasnya," tuturnya.

Ia menyarankan, agar pihak sekolah dalam hal ini memberikan materi yang lebih mendalam kepada para siswa. Apalagi setiap tahun ada LKS SMK yang seharusnya menjadi motivasi bagi sekolah untuk mengasah kompetensi para siswa dalam bidang patiseri ini.

"Hal itu akan ikut membantu memperkenalkan bidang ini ke masyarakat luas, karena siswa yang sekolah di bidang itu telah menunjukan hasil yang baik," ucap Hilman. 

Sementara itu, salah satu Pembimbing peserta, Jusuf Pelubun mengatakan, bidang Patiseri saat ini sudah cukup berkembang dan modern ketimbang beberpa tahun yang lalu. Baik itu dari segi alat maupun bahan-bahan yang digunakan. 

"Kalau melihat sepuluh tahun belakangan ini progresnya sudah cukup baik, sudah terjadi pemerataan, dan ini merupakan implementasi kurikulum dari sekolah," ujarnya. 

Menurut Jusuf hal tersebut membuktikan bahwa program revitalisasi SMK yang diatur oleh pemerintah cukup berhasil diterapkan di SMK bidang ini. Ia mengatakan, keberhasilan itu nantinya akan membuktikan ke masyarakat bahwa hal yang diajarkan oleh sekolah terkait bidang Patiseri ini bisa untuk dijual dan mempunyai nilai ekonomis. 

Lebih lanjut, Kepala Sekolah SMK Philadelphia, Timika, Papua itu mengatakan, bidang Patiseri itu berkaitan juga dengan revolusi Industri 4.0 yang dijadikan tema acara LKS SMK tahun 2019 ini.

"Jadi Industri 4.0 itu tidak akan ada jika tidak ada produk yang dijual. Khusus seperti kami, jurusan patiseri itu hasil-hasilnya bisa dipasarkan melalui teknologi yang berkembang. Karenanya anak-anak bisa semakin kreatif," ujar Jusuf.