Menakar Dampak Pengurangan Libur Panjang Disebabkan Pandemi

Keputusan pemerintah mengurangi cuti akhir tahun akan berdampak positif dan negative dalam beberapa aspek.

Menakar Dampak Pengurangan Libur Panjang Disebabkan Pandemi
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Pandemi covid-19 membuat pemerintah tidak memberikan libur panjang kepada masyarakat di Hari Raya Idul Fitri. Biasanya Idul Fitri adalah momentum libur panjang yang digunakan masyarakat untuk melakukan mudik ke kampung halaman. Namun dikarenakan pandemic, baik cuti Idul Fitri maupun mudik resmi tidak diizinkan oleh pemerintah. Pemerintah berjanji akan mengganti libur yang ditiadakan di akhir tahun.

Beberapa hari lagi kita akan mengakhiri tahun 2020, yang artinya janji pemerintah akan segera ditepati. Namun sepertinya apa yang dijanjikan pemerintah tidak akan sesuai dengan harapan. Hal ini mengingat kasus covid-19 belum kunjung melandai. Pemerintah menjanjikan memberikan cuti akhir tahun dengan asumsi bahwa covid-19 sudah mereda. Sehingga wajar jika pemerintah kemudian mengurangi waktu cuti dari yang dijanjikan.

Presiden Joko Widodo meminta jatah libur akhir tahun dan pengganti cuti Idul Fitri pada Desember dikurangi. Hal itu bertujuan agar masyarakat tak berbondong-bondong pergi berlibur sehingga menyebabkan lonjakan kasus Covid-19. Instruksi Jokowi itu disampaikan Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy usai rapat terbatas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (23/11/2020).

Nantinya teknis pengurangan jatah libur dan cuti tersebut dibahas oleh Muhadjir bersama para menteri dan kepala lembaga negara terkait dalam sebuah rapat koordinasi. Muhadjir mengatakan, Jokowi berpesan agar segala cara dilakukan untuk mencegah terjadinya kerumunan, termasuk mengurangi jatah libur dan cuti. Pemerintah tak ingin kasus Covid-19 kembali meningkat.

Keputusan pemerintah mengurangi cuti akhir tahun akan berdampak positif dan negative dalam beberapa aspek. Dampak positifnya adalah pengurangan cuti libur akhir tahun akan membuat masyarakat tidak mudik dan pergi ke tempat wisata. Hal ini diharapkan akan mengurangi jumlah positif covid-19. Seperti yang terjadi selama ini kerumunan dan tempat wisata rentan menjadi klaster covid-19.

Dampak positif lainnya adalah kinerja instansi tempat bekerja tidak akan terlalu terganggu. Di beberapa instansi, akhir tahun merupakan waktu yang sangat krusial, karena menjelang tutup buku. Maka tak heran jika di akhir tahun karyawan dituntut untuk masuk bekerja lebih dari biasanya. Hal ini karena banyak laporan yang kejar tayang dan harus diselesaikan pada akhir tahun. Jika cuti yang diberikan pemerintah cukup banyak, maka hal tersebut akan menganggu kinerja perusahaan atau instansi.

Namun ada juga dampak negative jika cuti akhir tahun dikurangi. Yang paling terkena dampak adalah para pelaku ekonomi. Biar bagaimanapun, setiap tahunnya fenomena mudik dan liburan melahirkan perputaran ekonomi yang sangat dahsyat. Hilangnya momentum ini artinya kesempatan perputaran ekonomi akan hilang. Namun memang harus ada yang dikorbankan demi menurunkan tingkat penularan covid-19.  Dampak negative lain adalah jika cuti dikurangi dan jadwal ngantor seperti biasa, maka risiko penularan di klaster perkantoran juga harus diwaspadai.