Memperbanyak Puasa Pada Bulan Rajab dan Sya'ban

MONITORDAY.COM - Dalam tulisan sebelumnya yang berjudul anomali umat Islam pada Bulan Rajab, disebutkan bahwa tidak ada syariat khusus yang memerintahkan puasa di bulan Rajab. Namun tak ada salahnya untuk memperbanyak puasa sunnah yang disyariatkan pada bulan Rajab dan Syakban. Puasa yang disunnahkan diantaranya puasa Senin-Kamis, Ayyamul Bidh, atau puasa Daud.
Bulan Rajab dan Sya'ban adalah dua bulan sebelum memasuki bulan Ramadhan. Memperbanyak puasa pada dua bulan ini akan membuat tubuh kita terbiasa berpuasa. Sehingga pada Bulan Ramadhan kita sudah terbiasa berpuasa. Maka puasa tidak akan berat untuk dilaksanakan.
Selain itu Bulan Rajab dan Sya'ban juga momentum bagi umat Islam untuk mengqodho puasa Ramadhan tahun lalu. Terutama kaum perempuan yang senantiasa mempunyai jadwal datang bulan. Setiap tahunnya selalu ada hari-hari yang mewajibkan untuk batal puasa. Utang puasa harus segera dibayar sebelum datang bulan Ramadhan.
Puasa adalah ibadah yang berdampak positif bagi lahir dan bathin. Bagi tubuh, puasa menyehatkan karena sejenak mengistirahatkan tubuh kita dari mencerna makanan. Bagi ruhani puasa mendekatkan diri kita dengan Allah SWT. Karena itu memperbanyak puasa di bulan Rajab dan Sya'ban adalah sesuatu yang positif.