Matangkan Renstra, UMC Hadirkan Prof. Nurmandi dan Dr. Muhammad Sayuti

Matangkan Renstra, UMC Hadirkan Prof. Nurmandi dan Dr. Muhammad Sayuti
Rektor UMC, Arif Nurudin (Foto: Humas UMC)

MONITORDAY.COM - Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) menggelar rapat kerja sekaligus rencana strategis (renstra) yang dihadiri oleh Arif Nurudin M.T (Rektor UMC), Nana Trisovelna M.T (Wakil Rektor 1 UMC) Dr. Badawi (Wakil Rektor II) dan Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si (Wakil Rektor III) yang berlangsung dari kamis hingga Selasa (26-30/8/2021).

UMC di bawah kepemimpinan Rektor Arif Nurudin tengah giat menguatkan berbagai perangkat pendukung untuk membawa UMC sebagai  Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) terbaik di Jawa Barat.

Untuk mewujudkan visi besar tersebut, UMC menghadirkan Wakil Rektor V Bidang Kerjasama dan Internasional Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Prof. Achmad Nurmandi dan Muhammad Sayuti, M.Pd., M.Ed., Ph.D selaku Dosen Magister Pendidikan Guru Vokasi Universitas Ahamad Dahlan (UAD) juga Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMC untuk dapat memeberikan masukan dan arahan untuk mematangkan Renstra tersebut.

"kegiatan hari ini adalah bagian dari ijtihad untuk mematangkan renstra UMC. Kita berharap, Prof. Nurmandi dan Dr. Sayuti bisa memberikan masukan untuk penyempurnaan Renstra UMC,” ungkap Arif saat memberikan sambutan pada Kegiatan Pembinaan dan Rencana Kerja UMC, Sabtu (28/8/2021).

Menurut Arif, renstra menjadi pedoman penting untuk mengembangkan UMC. Renstra ini berisi uraian tentang sasaran strategis, strategi pencapaian, dan indikator sasaran dalam kurun waktu empat tahun kedepan.

Arif juga berharap agar semangat dan niat baik seluruh civitas akademika UMC ini diridhoi Yang Maha Kuasa.

LLDIKTI Wilayah IV memberikan izin Pendidikan Profesi Guru (PPG) Prodi PAUD dan PGSD UMC

Ditengah upaya penyusunan rensta dan berbagai kegiatan akademik lainnya, kata Arif, UMC diberikan amanah dari LLDIKTI Wilayah IV Jawa Barat dan Banten berupa pemberian izin dibukanya PPG untuk Prodi PAUD dan PGSD UMC.

Pemberian izin di masa pandemi ini menjadi bukti bahwa kepercayaan publik terhadap UMC semakin menguat. UMC bertekad menampilkan kinerja yang unggul dan berprestasi ditengah dinamika yang terjadi. 

"Pandemi menjadi tantangan saat ini. Kami berupaya memandang bencana kesehatan ini sebagai momentum untuk berlari dan mewujudkan beragam torehan prestasi. Tak bisa dipungkiri, banyak dinamika tapi itulah cobaan agar kita bisa terus menjaja nilai berkemajuan," ucap Arif.

Sementara itu, Ketua BPH UMC, Sayuti menyatakan bahwa renstra ini merupakan dasar dalam bekerja bagi segenap civitas akademika.

“Saya minta agar renstra sudah bisa selesai. Renstra akan menjadi rujukan dalam merumuskan program kerja bagi Pimpinan Universitas, Fakultas, hingga Prodi, termasuk dalam perencanaan anggaran,” jelas Sekretaris Majelis Dikti Litbang Pimpinan Pusat Muhammadiyah ini.

Sayuti juga mengingatakan adanya 3 isu yang menjadi rujukan dalam perumusan renstra ini. Pertama, isu akreditasi. Kedua, isu pemeringkatan, dan Ketiga, Isu Indikator Kinerja Utama (IKU) PTM.

Kesempatan yang sama, Guru Besar Ilmu Pemerintahan UMY, Prof Nurmandi mengingatkan civitas Akademika tentang peta persaingan antar perguruan tinggi.

“Kita mesti berlari kencang, jangan tertidur pulas. Atau mungkin kita merasa paling sibuk. Tapi tidak jelas apa yang telah kita capai, karena kita bekerja tanpa ukuran,” ucap Nurmandi.

Dalam perumusan renstra, kata Nurmandi, UMC harus berangkat dari baseline saat ini.

“Misalnya berapa banyak SDM Dosen kita yang telah berpendidikan doktor. Berapa dokumen artikel Scopus yang telah dihasilkan dosen-dosen UMC,” terang Nurmandi.

Kalau ingin lari cepat, tambah Prof Nurmandi, UMC  harus menetapkan target pencapaian yang melampaui indikator Akreditasi Perguruan Tinggi.

“Selain itu, indikator daya saing internasional mesti dimasukkan ke dalam IKU perguruan tinggi,” jelas Nurmandi.