Masinton Pasaribu Kritik Lembaga Survei yang Cari Kelemahan Jokowi
Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengkritik lembaga survei dalam merekam elektabilitas calon presiden (Capres). Hal itu terkait hasil dari Media Survei Nasional (Median) yang menyebut elektabilitas Presiden Jokowi tidak lebih dari 50%.

MONITORDAY.COM - Politisi PDIP Masinton Pasaribu mengkritik lembaga survei dalam merekam elektabilitas calon presiden (Capres). Hal itu terkait hasil dari Media Survei Nasional (Median) yang menyebut elektabilitas Presiden Jokowi tidak lebih dari 50%.
Masinton menilai hasil survei tersebut tidak lebih dari sebuah potret. Hasilnya, kata dia, tergantung dari sudut pandang yang diambil ketika survei itu dilaksanakan.
"Survei itu kan tergantung angle-nya dari mana. Kalau yang dilakukan Median ada beberapa yang perlu dikritisi. Umpamanya kita ingin membuat seseorang terlihat lebih kecil, cari aja angle dari kelemahannya yang jadi bahan survei," ujarnya dalam Diskusi Polemik Bertajuk 'Politik Copras-Capres' di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018).
Anggota Komisi III DPR RI ini menegaskan bahwa hasil survei tidak dijadikan patokan pihaknya untuk memenangkan Jokowi di 2019. Masinton menuturkan untuk memenangkan hati masyarakat, pihaknya akan melakukan kerja-kerja politik yang lebih keras merujuk pemaparan program Jokowi.
"Kalau hari ini hasil survei menunjukan elektabilitas Pak Jokowi tinggi, bagi kami itu bukan satu-satunya yang menentukan kemanangan Pak Jokowi. Tapi melalui kerja politik, pemaparan program dengan baik, ya itu yang bisa memenangkan hati dan pikiran rakyat," pungkasnya.
Untuk diketahui, hasil survei Median menunjukkan elektabilitas Jokowi sebesar 36,2% suara. Angka itu mengalahkan Prabowo Subianto dengan 20,4% disusul Gatot Nurmantyo sebesar 7,0%.
Bahkan, Median mengungkapkan responden yang ingin Presiden Jokowi diganti sebesar 46,37% dan yang ingin Jokowi dipertahankan sebesar 45,22%. Sedangkan yang tidak menjawab sebesar 8,41%.
[Mrf]