Marketplace Review : Perkembangan e-Commerce Yang Tak Terbendung

Dunia berubah dengan cepat. Apalagi semenjak teknologi informasi berkembang pesat. Digitalisasi merambah semua lini. Hingga model bisnis lama banyak yang terdisrupsi. Apakah pasar fisik akan hilang dan tergantikan oleh e-commerce termasuk di dalamnya marketplace? Pertanyaan itu nampaknya layak direnungkan sembari kita berharap-harap cemas di lorong gelap pandemi.

Marketplace Review : Perkembangan e-Commerce Yang Tak Terbendung
ilustrasi/ net

MONDAYREVIEW.COM -  Dunia berubah dengan cepat. Apalagi semenjak teknologi informasi berkembang pesat. Digitalisasi merambah semua lini. Hingga model bisnis lama banyak yang terdisrupsi. Apakah pasar fisik akan hilang dan tergantikan oleh e-commerce termasuk di dalamnya marketplace? Pertanyaan itu nampaknya layak direnungkan sembari kita berharap-harap cemas di lorong gelap pandemi.

Banyak pedagang lapak konvensional gulung tikar. Sebagian lagi bisa beradaptasi dan bersaing dengan para pdagang baru di ranah perdagangan elektronik. Walaupun secara prosentase kecil dibandingkan volume total perdagangan namun pelan tapi pasti semua menyadari bahwa masa depan retail ada di platform ecommerce yang dikenal dengan marketplace.  

Marketplace adalah sebuah website atau aplikasi online yang memfasilitasi proses jual beli dari berbagai toko. Sebenarnya online marketplace memiliki konsep yang kurang lebih sama dengan pasar tradisional.

Banyak barang yang langka dan sulit dicari tersedia di lapak-lapak market place. Banyak yang menggambarkan online marketplace seperti department store raksasa. Segala ada. Kelemahannya kita tak dapat menyentuh barang yang akan kita beli secara fisik. Foto, deskripsi dan ulasan pelanggan lain menjadi kitalan.  

Pedagang dan pelanggan dapat melakukan transaksi dengan lebih simpel dan mudah. Salah satu alasan mengapa marketplace terkenal adalah karena kemudahan dan kenyamanan dalam penggunaan. Transaksinya sendiri memang diatur oleh marketplacenya.

Setelah menerima pembayaran, penjual akan mengirim barang ke pembeli. Ada rekening penampung yang aman. Baik bagi penjual maupun pembeli. Banyak sekali penipuan terjadi pada transaksi yang tidak menggunakan marketplace. Uang sudah dikirim barang tak dikirim. Atau penjual yang tertipu karena mengirim barang sebelum uang diterima. Di situlah letak marketplace sebagai penengah. Termasuk bila ada klaim tentang kuantitas dan kualitas barang yang tidak sesuai ddengan deskripsi.

Siapa perintis marketplace? Tak salah bila kita menunjuk pada Amazon dan eBay yang sudah memulainya di tahun 1995.  Pada tahun 1998, PayPal diluncurkan dan memberi kemudahan lebih banyak untuk transaksi online. Di Asia sendiri, Jack Ma meluncurkan Alibaba di China pada tahun 1999.

Horizontal marketplace menjual berbagai produk dengan kategori yang berbeda-beda. Tokopedia dan Bukalapak masuk ke dalam jenis marketplace yang satu ini. Di kedua website tersebut, Kita bisa menemukan banyak barang, mulai dari buku, furniture, makanan, baju, mainan anak, gadget, dan masih banyak lagi. Biasanya, horizontal marketplace menampilkan dirinya sebagai toko serba ada dan mengangkat kenyamanan sebagai selling pointnya.

Dibanding dengan horizontal marketplace, vertical marketplace lebih bersifat spesialis. Marketplace yang dikategorikan sebagai vertical marketplace adalah website yang menjual produk dari satu jenis yang sama. Misalnya, sebuah marketplace yang hanya menjual keperluan bayi atau sepatu. Kalau Kita memilih untuk berjualan di vertical marketplace, Kita bisa menunjukkan produk Kita dengan lebih baik. Ini karena di vertical marketplace pengunjung website sudah pasti mencari barang yang mereka inginkan dan Kita bisa lebih fokus untuk menceritakan apa yang membuat produk Kita unggul dibanding penjual lain.

Lalu siapa yang terbaik di dunia? Ada Amazon, Alibaba, eBay, dan Google Express. Ada kompetisi dan pertumbuhan marketplace yang luasr biasa namun Amazon sang perintis masih menjadi salah satu yang terdepan. Jeff Bezos, pendiri Amazon sendiri adalah pengusaha terkaya di dunia saat ini.

Awalnya Amazon hanya menjual buku. Kini Amazon menjual berbagai macam barang di websitenya mulai dari makanan, mainan anak, buku, alat elektronik, dan masih banyak lagi. Amazon terus berkembang dan marketplace satu ini sudah beroperasi di 11 negara di Amerika Utara, Eropa, dan Asia.

Kreativitas Amazon juga nampak dalam beberapa produk yang dihasilkannya sendiri. Amazon memproduksi berbagai produk multimedia dan konten. Produk Kindle untuk kita yang ingin membaca berbagai buku elektronik atau produk Alexa yang juga banyak digemari. Termasuk jasa hosting AWS.

Lalu kita beranjak ke raksasa lelang eBay yang merupakan salah satu marketplace pertama di dunia. Sampai saat ini, ada 167 juta pengguna aktif di 190 pasar di dunia. Yang membedakan eBay dari marketplace lain adalah kita juga bisa melakukan lelang di situs ini.

Alibaba juga sangat terkenal. Jack Ma adalah pendiri marketplace terbesar di Cina ini. Alibaba memiliki ratusan juta pelanggan dan kita bisa menemukan jutaaan penjual di marketplace terbesar ini.

80% dari pasar online marketplace di Cina dikuasai oleh Alibaba. Tidak hanya itu, Alibaba juga disebut sebagai marketplace terbesar di dunia dengan jumlah transaksi melebihi jumlah transaksi gabungan antara Amazon dan eBay.

Industri marketplace juga bisa dibilang sebagai salah satu industri besar di Indonesia. Pasti Kita menyadari bahwa dalam beberapa tahun belakangan kita sudah bisa belanja online dengan lebih mudah secara online. Berikut ini adalah marketplace-marketplace besar di Indonesia yang namanya pasti sudah pernah Kita dengar.

Berdasarkan studi Cuponation, Tokopedia memuncaki daftar e-commerce terpopuler di Tanah Air. Sepanjang 2019 Tokopedia dikunjungi 1,2 miliar kali. Meski sempat didera kebocoran data pelanggan Tokopedia adalah online marketplace terbesar di Indonesia. Bagi Kita yang tertarik untuk membuka toko sendiri, Kita bisa melakukannya dengan mudah di Tokopedia.

Di peringkat kedua ada Shopee Indonesia yang merupakan online marketplace terdiversifikasi dan terdepan yang juga menyediakan pengalaman belanja web biasa. Platform belanja ini merambah seluruh Asia Tenggara, Shopee juga ada di Singapura, Filipina, Malaysia, Thailand, Vietnam, serta di Taiwan. Jumlah kunjungan Shopee pada tahun lalu mencapai 837,1 juta melampaui Bukalapak sebesar 823,5 juta.

Kita juga pasti tidak asing dengan nama Bukalapak. Bukalapak berjasa besar dalam membangun ekosistem marketplace di Indonesia. Sebagai salah satu online marketplace ternama di Indonesia, Bukalapak mengutamakan kemudahan dan keandalan platform. Pengguna bisa mendapatkan user experience yang terbaik.

Di peringkat berikutnya ada Blibli. Anak perusahaan Grup Djarum ini adalah pusat belanja online dengan beragam produk dari komputer dan gadget, fashion, kesehatan dan kecantikan, ibu dan anak, rumah dan dekorasi, otomotif. Blibli juga memberikan berbagai promosi khusus, tiket dan voucher untuk pengunjung dan pelanggan.