Makan Ikan Untuk Cegah Stunting dan Hadapi Covid-19

Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan Gerakan Makan Ikan (GEMARIKAN) sebagai salah satu programnya.

Makan Ikan Untuk Cegah Stunting dan Hadapi Covid-19
Sumber gambar: antaranews.com

MONDAYREVIEW.COM – Ikan merupakan makanan bergizi yang menurut penelitian bisa meningkatkan kecerdasan. Karena itu, memakan ikan senantiasa dikampanyekan oleh pemerintah kepada masyarakat. Diharapkan, konsumsi ikan yang tinggi akan berbanding lurus dengan kecerdasan generasi bangsa yang tinggi. Kementerian Kelautan dan Perikanan mencanangkan Gerakan Makan Ikan (GEMARIKAN) sebagai salah satu programnya.

Menurut Kementerian KKP dalam laman resminya,  sebagai sumber pangan, ikan memiliki kandungan gizi yang sangat baik seperti protein sebagai sumber pertumbuhan, asam lemak omega 3 dan 6 yang bermanfaat bagi kesehatan ibu dan pembentukan otak janin, vitamin, serta berbagai mineral yang sangat bermanfaat bagi ibu dan janin. Ikan sebagai bahan makanan yang mengandung protein tinggi dan mengandung asam amino essensial yang diperlukan oleh tubuh, disamping itu nilai biologisnya mencapai 90%, dengan jaringan pengikat sedikit sehingga lebih mudah dicerna. Hal yang paling penting adalah harganya yang jauh lebih murah dibandingkan dengan sumber protein lainnya.

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan, program Gemar Makan Ikan (Gemarikan) saat ini tidak hanya untuk meningkatkan konsumsi ikan tetapi juga untuk menyokong beragam program pemerintah dalam mengatasi dampak pandemi. Menurut Direktur Pemasaran Kementerian KKP, Macmud menyebutkan dalam rangka mendukung Program Penanganan Dampak COVID-19.

Kegiatan yang saat ini sedang berlangsung adalah penyerahan 58 ribu paket produk perikanan kepada masyarakat terdampak di 116 kabupaten/kota yang dilaksanakan bersama mitra kerja Komisi IV DPR-RI dan Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten/Kota/Provinsi. Kegiatan ini, lanjutnya, bertujuan untuk meningkatkan asupan gizi bagi masyarakat terdampak, dan sekaligus menyerap produk UMKM di sekitar lokasi kegiatan dalam rangka mendukung keberlanjutan usaha di tengah pandemi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan konsumsi ikan merupakan solusi yang cepat guna mengatasi permasalahan stunting atau kekerdilan yang terjadi di berbagai daerah. Tak hanya secara fisik, stunting juga berdampak pada tingkat kecerdasan, kerentanan terhadap penyakit, dan penurunan produktivitas. Akibatnya stunting pun berdampak pada rendahnya kualitas sumber daya manusia dan daya saing bangsa.

Ikan sebagai sumber bahan pangan yang mengandung protein dan omega 3 diharapkan menjadi solusi dalam permasalahan gizi ini, terutama untuk mendukung ketersediaan sumber pangan bergizi untuk kecerdasan masyarakat.

Sementara itu, Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Indonesia (Forikan) Djoko Maryono mengajak masyarakat untuk terus mengonsumsi ikan. Terlebih di masa pandemi, lanjut Djoko, masyarakat disarankan mengonsumsi ikan minimal 300 gram ikan dalam sepekan guna meningkatkan imunitas. Menurutnya yang sangat penting pada masa pandemi ini yaitu Omega 9, mencegah dan mengurangi inflamasi/peradangan yang disebabkan oleh virus corona.

Sebelumnya, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja menyatakan bahwa kebutuhan konsumsi masyarakat Indonesia terhadap ikan cukup tinggi mencapai sekitar 13 juta ton ikan/tahun. Menurut Sjarief Widjaja, angka tersebut belum ditambah dengan kebutuhan untuk produk olahan dan ekspor nasional. Sementara itu, ujar dia, saat ini kebutuhan tersebut dipenuhi dari sektor perikanan tangkap sebesar 7,5-8 juta ton/tahun, sementara sisanya harus dipenuhi dari sektor perikanan budidaya.