LPSN Mewadahi Kompetensi Kemampuan Penelitian Siswa
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencoba mewadahi ragam bakat dan minat siswa.

MONDAYREVIEW.COM - Masyarakat maju adalah masyarakat yang selalu berkeinginan untuk menggali kebenaran yang dilakukan melalui berbagai sumber, baik yang diperoleh melalui fakta empiris maupun dari ilmu pengetahuan. Penggalian informasi ini akan membawa manusia pada sosok pembelajar rasional yang mengutamakan kebenaran ilmiah dalam berujar, bersikap, dan bertindak. Jika spirit ini menjadi pembiasaan peserta didik, kelak mereka akan menjadi sosok pembelajar yang memiliki landasan dalam mencari kebenaran ilmu pengetahuan. Bisa jadi dalam proses tersebut mereka menemukan ilmu baru ataupun melengkapi kebenaran ilmu sebelumnya. Namun semua itu adalah proses mencari kebenaran ilmu pengetahuan melalui aktivitas penelitian.
Mengingat pentingnya dunia penelitian dalam proses pembelajaran, maka Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama merasa perlu terus menumbuhkan aktivitas penelitian bagi peserta didik. Pada tahun 2017 ini terdapat dua kegiatan yang memiliki muatan penelitian yakni Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) dan Lomba Karya Tulis (LKTS). Pada hari Senin (9/10) dihelat upacara pembukaan LPSN SMP, sekaligus menutup LKTS SMP.
Dalam kesempatan tersebut Direktur Pembinaan SMP, Supriano mengapresiasi penyelenggaraan LPSN yang ke-12 dan LKTS yang pertama. LPSN SMP dihelat di Jakarta pada 9-13 Oktober 2017. Sedangkan LKTS SMP diselenggarakan di Jakarta pada 8-11 Oktober 2017.
“Direktorat Pembinaan SMP tahun 2017 melakukan 2 kegiatan berkaitan dengan lomba bagi anak-anak SMP. Lomba Penelitian Siswa Nasional yang dilakukan setiap tahun telah memasuki tahun kedua belas. Sedangkan Lomba Karya Tulis Siswa merupakan kali pertama diadakan,” kata Direktur Pembinaan SMP, Supriano pada upacara pembukaan LPSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (9/10).
Untuk LPSN terdapat 3 bidang yang diperlombakan yakni Ilmu Pengetahuan Sosial, Kemanusiaan, dan Seni; Ilmu Pengetahuan Alam dan Lingkungan; Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Rekayasa. Terdapat 102 naskah yang diperlombakan di LPSN, dimana hal tersebut merupakan hasil seleksi dari lebih 1.000 naskah yang masuk.
Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad ketika menyampaikan pidato di upacara pembukaan LPSN menekankan pentingnya kompetensi bagi peserta didik.
“Yang ingin kita kawal betul siswa kita mempunyai kompetensi. Jadi kompetensi yang dibutuhkan pada abad ke-21. Kompetensi itu bermacam-macam. Jadi jangan yang hebat, yang baik itu hanya yang hebat, pintar di bidang Matematika dan IPA saja. Bukan hanya yang sifatnya akademik. Kita itu ada yang bakatnya di seni, seperti ananda yang tadi, yang hebat itu. Ada yang bidang olahraga, bidang penelitian inovasi dan seterusnya,” ungkap Hamid Muhammad seperti dilansir situs ditpsmp.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencoba mewadahi ragam bakat dan minat siswa tersebut dengan mengadakan Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN), Lomba Karya Tulis Siswa (LKTS), Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN).