Lantik Pejabat Kemendikbud Secara Virtual, Nadiem Pesan Kebijakan Diarahkan pada Kebebasan Insan Pendididkan

Kebijakan tersebut diharapkan Mendikbud dapat membuat insan pendidikan dan kebudayaan dapat berkreasi, berinovasi dan berpartisipasi aktif untuk memajukan sektor pendidikan dan kebudayaan.

Lantik Pejabat Kemendikbud Secara Virtual, Nadiem Pesan Kebijakan Diarahkan pada Kebebasan Insan Pendididkan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melantik sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbud RI secara virtual, Jakarta, Jumat (08/05/20).

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim melantik sejumlah pejabat di lingkungan Kemendikbud RI secara virtual, Jakarta, Jumat (08/05/20).

Para pejabat yang dilantik antara lain, Staf Khusus Bidang Pembelajaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Dr Iwan Syahril PhD sebagai Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbud, Dekan Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Wikan Sakarinto menjadi Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbud.

Selanjutnya, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia Prof H Endang Aminudin Aziz menjadi Kepala Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud,  Pelaksana Tugas Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Totok Suprayitno menjadi Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan Kemendikbud.

Nadiem juga melantik ulang sejumlah pejabat yang sebelumnya sudah dilantik yakni Sekjen Kemendikbud Prof Ainun Naim, Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid, Irjen Kemendikbud Muchlis Rantoni Luddin, dan juga Chatarina Maulina Girsang sebagai Staf Ahli Mendikbud bidang Regulasi Pendidikan dan Kebudayaan. Selanjutnya sejumlah anggota Lembaga Sensor Film dan juga Prof Dr Sri Mulyani sebagai Rektor Univeritas Singaperbangsa Karawang.

Dalam pelantikan tersebut, Mendikbud Nadiem meminta pejabat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang baru dilantik untuk menggulirkan kebijakan yang memberikan kebebasan pada insan pendidikan dan kebudayaan.

"Insan pendidikan harus dilihat sebagai subjek bukan objek, untuk itu kebijakan yang digulirkan harus memberikan kebebasan pada insan pendidikan dan kebudayaan," katanya.

Kebijakan tersebut diharapkan Mendikbud dapat membuat insan pendidikan dan kebudayaan dapat berkreasi, berinovasi dan berpartisipasi aktif untuk memajukan sektor pendidikan dan kebudayaan.

Nadiem menambahkan pendidikan manusia seutuhnya harus bisa mengikuti perkembangan zaman, serta memperhatikan pelaku pendidikan yakni manusia.

"Agar hal tersebut menjadi tantangan dan motivasi kuat Merdeka Belajar, serta bekerja secara efektif untuk Indonesia dan memberikan peluang untuk sistem pendidikan agar dapat menghadapi tantangan zaman," terang dia.

Nadiem juga meminta anggota Lembaga Sensor Film yang dilantik untuk memperkuat film sebagai sarana pembelajaran, serta memperkuat integritas dan juga cara pandang yang "out of the box".