Gerakan Membantu Tetangga : Jalan Panjang Hadapi Pandemi

Kondisi ini membutuhkan kesadaran untuk membangun kembali kohesifitas dalam masyarakat. Solidaritas sosial menjadi niscaya. Sebagaimana yang digalang oleh banyak kalangan. Salah satunya adalah Gerakan Aku Bangga (Aku Bantu Tetangga) yang digagas Monday Media Group (MMG). M. Muchlas Rowi, CEO kelompok usaha ini, menebarkan gagasan ini setelah memulainya dari lingkungan tempat tinggalnya di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.

Gerakan Membantu Tetangga : Jalan Panjang Hadapi Pandemi
ilustrasi/net

MONITORDAY.COM - Wabah memutar kembali pola belanja masyarakat. Setelah sebelumnya sebagian masyarakat mengalami pergeseran dari belanja kebutuhan pangan dan sandang ke kebutuhan rekreatif. Kini kebutuhan pangan kembali menjadi yang utama.

Industri pariwisata berikut sektor transportasi dan akomodasi luluh lantak. Mengancam tenaga kerja yang berkecimpung di dalamnya kehilangan pekerjaan dan penghasilan. Industri pengolahan juga mengalami pukulan telak karena tidak mungkin dijalankan dengan skema ‘work from home”. Berikut seluruh sektor lain ikut terpukul. Membawa efek domino.

Para pengambil keputusan sedang berkutat dengan dilema antara aspek kesehatan dan ekonomi. Antara pembatasan sosial dan menjaga denyut nadi dunia usaha. Di satu sisi nyawa manusia harus diprioritaskan dengan menekan laju penyebaran wabah. Termasuk menekan agar ketersediaan fasilitas kesehatan tidak ambruk oleh lonjakan pasien.

Di sisi lain dunia usaha punya batas kemampuan menghadapi pembatasan. Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) memberi sinyal bahwa para pengusaha hanya mampu bertahan hingga Juni 2020. Saat ini pun sudah mulai banyak karyawan yang dirumahkan hingga mengalami Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pemerintah menggulirkan berbagai skema bantuan untuk rakyat yang terdampak. Persoalannya adalah pada kemampuan finansial APBN dan APBD. Juga pada seberapa akurat data yang dimiliki dapat menunjang bantuan tepat sasaran. Dilema ini tidak hanya dialami Indonesia, bahkan negara-negara maju pun berkutat dengan pengangguran yang makin meningkat.

Kondisi ini membutuhkan kesadaran untuk membangun kembali kohesifitas dalam masyarakat. Solidaritas sosial menjadi niscaya. Sebagaimana yang digalang oleh banyak kalangan. Salah satunya adalah Gerakan Aku Bangga (Aku Bantu Tetangga) yang digagas Monday Media Group (MMG). M. Muchlas Rowi, CEO kelompok usaha ini, menebarkan gagasan ini setelah memulainya dari lingkungan tempat tinggalnya di Jakarta Garden City, Cakung, Jakarta Timur.

Gagasan ini pun bergulir dengan aksi nyata dan menggandeng fihak lain yang memiliki tekad yang sama. Diantaranya dalam bentuk kerjasama dengan Kepala Pakor Polwan STIK Kombespol Dr. Sulistiana yang melibatkan puluhan polwan dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK).  Kegiatan bertema Mari Berbagi dan Lindungi Tetangga ini bertempat di dua lokasi yakni kelurahan Rawa Barat dan kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru Jakarta Selatan pada Rabu (6/5/2020).

Berangkat dari gerakan moral Aku Bangga mengajak masyarakat untuk menyadari bahwa setiap individu memiliki sesuatu yang dapat disumbangkan kepada masyarakat. Gerakan ini mengajak untuk mulai dengan hal yang kecil yakni menyapa tetangga. Sapaan yang dapat menjadi jembatan untuk memahami persoalan satu sama lain dan persoalan bersama yang dihadapi dalam lingkup ‘pertetanggaan’.

Gerakan ini lebih dari sekedar donasi dan pembagian sembako. Gerakan ini lebih jauh membidik pusat kesadaran warga untuk menjalin kebersamaan dalam kehidupan bermasyarakat dimulai dari lingkungan terkecil. Sebagai dasar etik dalam gerakan nilai-nilai agama dan Pancasila dielaborasi agar mampu menggerakkan setiap individu dalam masyarakat untuk mewujudkan nilai kemanusian, persatuan, dan keadilan sosial dilandasi keyakinan sebagai hamba Tuhan.

Masyarakat juga diharapkan semakin solid dalam menghadapi musuh bersama yakni ancaman wabah dan kesulitan ekonomi yang dapat menyebabkan gejolak sosial. Sepanjang tetangga masih mau peduli dan menjaga kepercayaan satu sama lain maka potensi gejolak itu bisa dieliminiasi.