Kurangi Kampanye Negatif Pasca-Pilpres, Relawan Jokowi Sepakat Usung Agenda Kebangsaan Yang Produktif

Situasi pasca kampanye terbuka Pemilu, disadari atau tidak membangun polarisasi di tingkat grass root. Meski itu tidak terjadi ditingkat elit.

Kurangi Kampanye Negatif Pasca-Pilpres, Relawan Jokowi Sepakat Usung Agenda Kebangsaan Yang Produktif
Foto bersama Pimpinan beberapa relawan Jokowi, setelah acara "Makan Basamo" di Restoran Sederhana Sunan Giri Rawamangun, Minggu (28/4).

MONITORDAY.COM - Situasi pasca kampanye terbuka Pemilu, disadari atau tidak membangun polarisasi di tingkat grass root. Meski itu tidak terjadi ditingkat elit. Karena instrument mesin politik yang digunakan memang berbeda. Justru ketika selesai pencoblosan, pesta demokrasi ditingkat para elit baru dimulai, sedangkan di tingkat akar masyarakat pesta demokrasi terhenti dan mereka mulai ditinggalkan. 

Data Kominfo menyampaikan industry HOAX justru meningkat pasca selesai agenda pencoblosan di TPS. Dari 1.224 ad 17 Hoax pasca Pilpres justru marak tersebar. Salah satunya Hoax Boikot Makan Nasi Padang akibat kalah suara. 

Justru situasi ini menjadi rawan, jika sikap kampanye negative pasca Pemilu terus dipelihara. Perlu disikapi masyarakat yang terbagi 01 dan 02 menyatu dalam agenda agenda riil yang harus dikerjakan di masyarakat. 

Untuk itulah para relawan menganggap ajakan yang kontra produktif mulai harus dihentikan, salah satunya dengan Undangan Makan Basamo di Restoran Sederhana Sunan Giri Rawamangun, Minggu (28/4). 

Koordinator acara "Makan Basamo" Ilma Sovri Yanti mengundang Relawan relawan yang diwakili dari Ketua Relawan BALAD Jawa Barat Muchlas Rowie, Sekjen Aliansi Alumni Perguruan Tinggi Sumbar Lany Verayanti, dan Tokoh Masyarakat Sumbar Muhammad Ihsan mengajak gerakan kongkrit kembali dalam syukuran bersama atas pesta demokrasi yang berlangsung, ramai, damai dan lancar. 

"Dengan doa bersama untuk para korban pahlawan demokrasi dan makan basamo. Meneguhkan komitmen bahwa konstetasi sudah selesai dan saatnya mengusung agenda bersama di daerah masing masing yang produktif untuk suasana batin kebangsaan kita," tutur Ilma, dalam keterangan tertulisnya. 

Ia berharap, acara tersebut menjadi pertanda masyarakat yang berbeda pilihan mulai move on, kembali beraktifitas normal dan mulai memperhatikan agenda agenda riil yang harus dihidupkan di masyarakat, seperti kegiatan pereknomian, pendidikan, keagamaan dan budaya. 

"Kami para Ketua Relawan mendorong pemerintah daerah Sumbar, Jawa Barat segera mengagendakan kegiatan kegiatan agama dan budaya yang mempertemukan banyak pihak, guna menghidupkan kembali rasa persatuan, kebersamaan, dan senasib sepenanggungan," tuturnya. 

Selain ketua relawan, acara tersebut juga kehadiran para influencer yang aktif di sosial media, guna mengajak mempromosikan kegiatan kegiatan agama dan budaya seperti ini, yang mendepankan kebersamaan, dan komitmen agenda agenda seperti ini akan kami lanjutkan di daerah masing masing.

Untuk para politisi, Ilma berharap hasil kemenangan yang mereka peroleh untuk segera kembali mendorong agenda agenda produktif di tingkat masyarakat, tetap mengedepankan agenda besar kebangsaan, untuk segera mengatasi ketimpangan, kesenjangan dan bekerja di atas kepentingan nasional.