Ketokohan Amien Rais Menurun, Jadi Faktor Kemenagan Jokowi di Yogyakarta
Data hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden 2019 oleh berbagai lembaga survei, perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Yogyakarta.
Faisal Maarif
MONITORDAY.COM - Data hasil hitung cepat atau quick count pemilihan presiden 2019 oleh berbagai lembaga survei, perolehan suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mengungguli pasangan Prabowo-Sandiaga Uno di Yogyakarta.
Seperti hasil QC Charta Politika, pasangan Jokowi-Ma'ruf berhasil meraup 70,82% suara masyarakat Yogyakarta. Sementara pasangan Prabowo-Sandiaga Uno puas dengan perolehan suara 29,18%. Hasil ini cukup mengejutkan, lantaran keluarga besar salah satu tokoh penting kubu Prabowo, Amien Rais, berada di Jogja.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik LIPI Wasisto Raharjo Jati menyebut, bahwa pengaruh ketokohan Amien Rais sejak Pilpres 2014 lalu yang kian mengecil. salah satu faktornya antara lain karena janji dari Ketua Dewan Kehormatan PAN itu jika Jokowi menang, pada Pilpres yang lalu tak terealisasi.
"Pengaruh Amien Rais itu kecil di Jogja. Beliau paska 2014 yang berjanji akan jalan kaki dari Jogja ke Jakarta bila Jokowi menang, itu tidak pernah terealisasi," ujar Wasisto, Senin (29/4).
Menurut dia, masyarakat telah mengatahui sifat Amien Rais, dilihat sejak ingkar janjinya itu pada Pilpres 2014. Sehingga ketokohannya menurun. "Kini semua orang sana (Jogja) tahu siapa pak Amien sebenarnya," ucapnya.
Selain ketokohan Amien yang menurun, menurut Wasisto, Yogyakarta merupakan basis dari kaum nasionalis yang kuat. Sehingga isu maupun narasi politik identitas tidak berdampak di wilayah tersebut.
Ia juga menambahkan, dukungan alumni dari almamater Jokowi di Universitas Gajah Mada (UGM). Nilai-nilai primordialisme, berpengaruh besar dalam kemenangan mantan Gubernur DKI Jakarta itu. "Apalagi Jokowi juga lulusan UGM. Jadi Jokowi menang karna dukungan faktor primordialisme," ucapnya.
Untuk diketahui, selain Amien, keempat anaknya juga tercatat sebagai calon anggota legislatif. Mengikuti ayah mereka, dua di antaranya bahkan bagian dari Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno. Namun hal itu juga tidak berpengaruh pada perolehan suara di Pilpres.
