KAMMI Desak Pemerintah Inisiasi Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah
Resolusi terbaru PBB tentang gencatan senjata tidak diindahkan oleh rezim Assad

MONITORDAY.COM - Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) mengutuk keras perilaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat dalam bentuk kejahatan genosida sistemis yang dilakukan oleh rezim Bashar Assad di Ghouta Timur, Suriah. Ketua Umum KAMMI, Irfan Ahmad Fauzi menuturkan Ghouta sebagai 'neraka baru' di Suriah seakan hanya menjadi tajuk semata.
"Dunia internasional tak kunjung mengeluarkan sikap yang tegas atas krisis kemanusiaan dan kejahatan genosida sistemis oleh rezim pemerintah Suriah dan sekutunya yang terjadi dari tahun ke tahun," ucapnya dalam rilis yang diperoleh MONITORDAY.COM, Kamis (1/3/2018).
Irfan menilai resolusi terbaru PBB tentang gencatan senjata tidak diindahkan oleh rezim Assad. Akses bantuan kemanusiaan yang minim juga dianggap menjadi hambatan terhadap penyelesaian dampak dari konflik berkepanjangan di Suriah.
Atas hal tersebut, Irfan menyerukan seluruh elemen yang terlibat dalam pusaran konflik untuk melakukan gencatan senjata dalam waktu dekat semata-mata atas nama kemanusiaan. Kemudian, KAMMI mendesak Pemerintah RI untuk menggalang solidaritas Internasional.
"Mendesak Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menginisiasi Gerakan Solidaritas Internasional untuk Perdamaian Suriah, dalam bentuk dialog antar umat melalui forum Internasional sebagaimana yang telah dilakukan oleh Pemerintah RI kepada Afghanistan dan krisis di Palestina," imbuhnya.
Selain itu, Irfan meminta Pemerintah untuk terus mengupayakan penyaluran bantuan kemanusiaan ke Suriah, baik dari Pemerintah maupun lembaga-lembaga kamanusiaan di Indonesia. Pihaknya juga menghimbau kepada seluruh perwakilan KAMMI di daerah untuk melakukan aksi solidaritas kemanusiaan dengan tagar #SaveHumanity dan #IndonesiaforSyria.
"Menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk ikut berempati dan melakukan doa serta penggalangan solidaritas kemanusiaan untuk rakyat Suriah," pungkas Irfan.
[Yusuf Tirtayasa