Kunjungi Natuna, Jokowi Tegaskan Bagian dari NKRI

Jokowi menegaskan bahwa Natuna merupakan bagian dari NKRI. Hal ini dikatakan menyusul polemik yang terjadi karena klaim china atas daerah tersebut.

Kunjungi Natuna, Jokowi Tegaskan Bagian dari NKRI

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengunjungi Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau, dalam rangka melakukan kunjungan kerja, pada Rabu (8/1). Dalam kesempatan itu, Presiden mengunjungi Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Selat Lampa, Kabupaten Natuna.

Dalam kunjungannya itu, Presiden Jokowi didampingi oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto,  dan Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/Wakil Kepala BPN Surya Tjandra.

Dalam kesempatan itu, Jokowi menegaskan bahwa Natuna merupakan bagian dari NKRI. Hal ini dikatakan menyusul polemik yang terjadi karena klaim china atas daerah tersebut. Ia mengatakan, natuna sebagai daerah teritorial Indonesia, dan tidak ada tawar-menawar soal kedaulatan.

"Saya ingin memastikan dan memberitahukan bahwa Kepulauan Natuna adalah teritorial kita yang masuk dalam NKRI. Apalagi yang harus dipertanyakan gak ada, dan namanya kedaulatan tidak ada tawar menawar untuk kedaulatan kita," tegas Jokowi, usai bertemu nelayan dalam kunjungannya.

Jokowi mengungkapkan, Natuna mempunyai satu pemerintahan sendiri, dan masuk dalam salah satu dari 514 kabupaten/kota di Indonesia. Ia juga mengatakan bahwa Natuna saat ini dihuni oleh belasan ribu orang penduduk warga negara Indonesia. 

"Di sini penduduknya ada 18.000 orang, ada bupati, gubernur. Jadi jangan sampai ada yang justru kita sendiri bertanya dan meragukan," terangnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, sampai saat ini tidak ada kapal daru negara asing yang masuk ke wilayah teritorial Indonesia. Ia menambahkan, adapun kapal asing yang masuk hanya lewat di zona ekonomi eksklusif Indonesia. 

"Itu lewat semua kapal bisa, tapi hati hati kalau dia nyuri ikan baru itu diusir atau ditangkap, tapi itu tidak masuk dalam teritorial Indonesia," tandas Jokowi.