Kopi Kapal Api Laku Terjual di China-ASEAN Expo

Produk Indonesia laku keras di China-ASEAN Expo ke-14  yang digelar di Nanning, Tiongkok.

Kopi Kapal Api Laku Terjual di China-ASEAN Expo
Ilustrasi

MONDAYREVIEW.COM –  Produk Indonesia laku keras di China-ASEAN Expo ke-14  yang digelar di Nanning, Tiongkok paa 12-15 September 2017. Lima puluh tiga perusahaan dan UKM Indonesia yang ikut berpartisipasi merasa puas.

Seperti yang dilansir dari laman Kemlu.go.id, Paviliun Indonesia tidak pernah sepi dari pengunjung. Mereka tidak sekadar melihat, namun tidak sedikit dari para pengunjung yang memborong berbagai produk Indonesia. Produk-produk yang paling digemari yaitu furniture, dekorasi rumah, makanan ringan dan kopi. Sejumlah booth bahkan mampu menjual seluruh produknya (sold out), seperti makanan ringan Papatonk, kopi Kapal Api, dan berbagai produk makanan ringan Mayora.

Akibat diborong pengunjung, booth kopi Kapal Api terpaksa tutup lebih awal karena kehabisan stok. "Mereka ini belum tahu kalau kopi Indonesia bagus. Dari komentar-komentar mereka (setelah mencoba), mereka baru tahu kalau kopi Indonesia enak," jelas Erick, manager Kapal Api di Tiongkok.

Hal yang sama juga disampaikan oleh menager PT Tiga Pilar, Khen meresa puas dengan adanya pamaeran tersebut. Menurutnya ini merupakan salah satu pameran terbaik untuk jenis retail B2C (business to consumer/penjualan langsung) di kawasan selatan Tiongkok. Redaksi mencatat, sebagian besar peserta telah beberapa kali mengikuti CaEXPO.

"Pameran ini bagus buat retail, sekalian promosi ke pembeli langsung," ujarnya.

Menurutnya perusahaannya yang mensupply sejumlah produk wafer dan cookies dari Indonesia juga mendapatkan respon yang memuaskan dari masyarakat setempat. Pasalnya pada pemeran ini barangnya laku terjual hingga 98 persen dari stok yang dibawa.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN), Kementerian Perdagangan RI, Arlinda, menyampaikan bahwa keikutsertaan Indonesia pada CaEXPO ditujukan untuk mencapai keseimbangan perdagangan Indonesia dengan Tiongkok.

"Untuk ekspor non migas, ini merupakan salah satu cara untuk mencapai balance perdagangan," papar Arlinda di sela-sela kunjungannya di Paviliun Indonesia pada CaEXPO.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Guangzhou, Ratu Silvy Gayatri menyampaikan bahwa untuk mengurangi defisit perdagangan Indonesia terhadap Tiongkok, KJRI Guangzhou selalu siap memfasilitasi misi dagang Indonesia, terutama untuk kawasan Tiongkok bagian selatan.

Perlu diketahui Selain Indonesia, CaEXPO juga diikuti oleh sembilan negara anggota ASEAN lainnya, yaitu Brunei, Filipina, Kamboja, Laos, Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam.

Pada periode 1991-2016, perdagangan bilateral Tiongkok-ASEAN tumbuh 56 kali lipat. Dalam delapan tahun terakhir, Tiongkok merupakan mitra dagang ASEAN terbesar. Sebaliknya, ASEAN merupakan mitra dagang Tiongkok terbesar ketiga dalan enam tahun terakhir. Pada Januari-Juli 2017, volume perdagangan ASEAN-Tiongkok tumbuh 14.5%, lebih besar dari rata-rata nilai pertumbuhan perdagangan Tiongkok.